Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan AS Desak Uni Eropa Tunda Regulasi ESG, Sebut Hambat Daya Saing

Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yang beroperasi di Uni Eropa menilai regulasi ESG telah menghambat daya saing
Kontainer di tepi dermaga Pelabuhan Hamburg, Hamburg, Jerman. /Bloomberg-Maria Feck
Kontainer di tepi dermaga Pelabuhan Hamburg, Hamburg, Jerman. /Bloomberg-Maria Feck

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan-perusahaan terkemuka Amerika Serikat (AS) melayangkan kritik terhadap kebijakan perdagangan Uni Eropa (UE) terkait iklim dan environment, social and governance (ESG).

Kamar Dagang Amerika untuk Uni Eropa, yang beranggotakan perusahaan seperti Motor Co., Exxon Mobil Corp. dan Amazon.com Inc., dalam pernyataan meminta UE menunda dan bahkan membatalkan kebijakan ESG-nya. Pernyataan tersebut juga menyinggung soal hak perusahaan untuk tidak mengikuti kebijakan ESG sampai peninjauan oleh badan legislatif dilakukan.

Permintaan dari pelaku usaha ini menambah tekanan serupa yang sempat disampaikan Jerman dan Prancis, dua ekonomi terbesar UE. Dua negara ini meminta blok ekonomi tersebut untuk menyederhanakan aturan ESG, seiring dengan menurunnya daya saing dan pelemahan ekonomi.

Para regulator di UE sendiri dijadwalkan untuk mengusulkan perubahan terhadap regulasi utama seperti Corporate Sustainability Reporting Directive (CSRD), Corporate Sustainability Due Diligence Directive (CSDDD), dan Taxonomy Regulation pada akhir bulan ini dalam proses revisi yang disebut omnibus process.

"Di tengah ketidakpastian politik yang signifikan saat proses penyederhanaan sedang berlangsung, perusahaan tidak seharusnya dipaksa mematuhi aturan yang mungkin mengalami perubahan besar," kata AmCham sebagaimana dikutip Bloomberg.

AmCham menyoroti bahwa regulasi CSRD, yang mengharuskan perusahaan melaporkan ratusan data ESG, serta CSDDD, yang dapat mengenakan tanggung jawab hukum kepada perusahaan jika terjadi pelanggaran ESG dalam rantai pasok mereka, kini menjadi "kekhawatiran utama bagi bisnis transatlantik."

Sebanyak 84% anggota AmCham yang beroperasi di Uni Eropa menganggap aturan ESG sebagai hambatan utama dalam perdagangan.

"Uni Eropa harus segera menghentikan proses implementasi CSDDD dan menunda penerapan CSRD," ujar AmCham.

AmCham juga menyebutkan  bahwa perusahaan perlu mendapat kepastian bahwa investasi kepatuhan ESG bersifat susbtansial yang telah dikerahkan, serta komitmen perubahan model bisnis untuk memenuhi aturan tidak menjadi sia-sia.

Maria Luis Albuquerque, Komisaris Jasa Keuangan Uni Eropa, mengatakan bahwa terdapat kemungkinan untuk menyesuaikan regulasi ESG dengan mempertimbangkan kritik yang ada. Namun, ia memperingatkan bahwa deregulasi penuh tidak akan terjadi.

"Ini soal menyesuaikan kecepatan, sambil tetap mempertahankan prinsip dasarnya," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper