Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JP Morgan Tinggalkan Aliansi Iklim Perbankan, Susul Goldman Sachs dan Morgan Stanley

Bank dengan aset terbesar di Amerika Serikat, JP Morgan, mengumumkan keluar dari aliansi iklim perbankan NZBA, aliansi iklim terbesar di sektor perbankan
Logo JP Morgan Chase & Co. di salah satu kantornya di New York, Amerika Serikat/Bloomberg-Michael Nagle
Logo JP Morgan Chase & Co. di salah satu kantornya di New York, Amerika Serikat/Bloomberg-Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA – JPMorgan Chase & Co., bank dengan aset terbesar di Amerika Serikat, mengumumkan pengunduran diri dari keanggotaan Net-Zero Banking Alliance (NZBA).

Kabar ini dikonfirmasi oleh JP Morgan dalam email yang dikirim pada Selasa (7/1/2025) waktu setempat, menurut pemberitaan Bloomberg. JP Morgan menyatakan bahwa mereka tidak lagi menjadi anggota aliansi iklim terbesar di sektor perbankan itu.

Langkah JP Morgan ini menjadi pukulan terbaru bagi NZBA. JP Morgan menjadi instansi elit terbaru yang meninggalkan NZBA setelah pada Desember 2024, aliansi ini kehilangan anggota besar lainnya seperti Citigroup Inc., Bank of America Corp., Goldman Sachs Group Inc., dan Wells Fargo & Co. Pada Januari ini, Morgan Stanley juga mengumumkan keluar dari grup tersebut.

Keputusan bank-bank ini untuk hengkang dari NZBA terjadi di tengah tekanan politik yang meningkat dari Partai Republik. Partai yang kembali berkuasa seiring dengan kembalinya Donald Trump itu menuduh inisiasi keberlanjutan perbankan sebagai kapitalisme model baru.

Meski keluar dari NZBA, JP Morgan dalam pernyataan menjelaskan bahwa mereka akan terus bekerja secara independen untuk mendukung kepentingan bank, pemegang saham, dan klien.

Bank ini juga menegaskan fokus mereka pada "solusi pragmatis untuk mendorong teknologi rendah karbon, sembari mempertahankan keamanan energi."

Menurut laporan Bloomberg, keluarnya bank-bank dari NZBA mencerminkan upaya mereka melindungi diri dari tekanan politik menjelang kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih. Namun, dampak nyata dari keluarnya anggota NZBA ini masih belum jelas. Data Bloomberg menunjukkan bahwa sejak aliansi ini dibentuk pada 2021, bank-bank secara kolektif justru meningkatkan pembiayaan mereka terhadap industri bahan bakar fosil.

Krisis yang menimpa NZBA mencerminkan tren serupa di sektor keuangan lainnya. Pada 2023, kelompok net zero untuk perusahaan asuransi mengalami eksodus massal akibat ancaman litigasi dari Partai Republik. Pada 2022, Vanguard Group Inc., pengelola dana terbesar kedua di dunia, juga mundur dari kelompok iklim yang menaungi manajer aset.

Seperti bank lainnya yang keluar dari NZBA, JPMorgan menegaskan komitmennya untuk mendukung kebutuhan perbankan dan investasi klien yang terlibat dalam transisi energi dan dekarbonisasi berbagai sektor ekonomi.

Saat ini, hanya tiga bank AS yang masih tergabung dalam NZBA — Amalgamated Bank, Areti Bank, dan Climate First Bank — dibandingkan dengan sekitar 80 bank di Eropa, menurut situs resmi NZBA.

Pada 2024, JP Morgan menduduki peringkat teratas sebagai bankir untuk transaksi minyak, gas, dan batu bara, sekaligus masuk dalam lima besar penyedia obligasi hijau dan pinjaman, menurut data Bloomberg.

CEO JP Morgan, Jamie Dimon, dalam laporan iklimnya yang dirilis setelah pemilu AS, menyatakan bahwa banknya bertujuan untuk "mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan karena hal itu baik untuk bisnis."

Namun, ia juga menambahkan bahwa untuk menghindari dampak terburuk perubahan iklim, dunia membutuhkan energi yang terjangkau dan aman. Dimon menekankan pentingnya inovasi teknologi dan kebijakan publik yang efektif untuk mencapai transisi energi ini, meskipun membutuhkan waktu yang tidak singkat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper