Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Geothermal (PGEO) Mulai Eksplorasi Panas Bumi di Gunung Tiga

Pertamina Geothermal Energy (PGEO) memulai proyek eksplorasi di Gunung Tiga untuk membuktikan potensi cadangan energi panas bumi sebesar 55 megawatt (MW).
Pertamina Geothermal Energy (PGEO)/www.pge.pertamina.com
Pertamina Geothermal Energy (PGEO)/www.pge.pertamina.com

Bisnis.com, JAKARTA – Entitas anak PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), memulai proyek eksplorasi panas bumi di wilayah Gunung Tiga. 

Dimulainya proyek ini ditandai dengan kick-off di rencana lokasi wellpad sumur eksplorasi di Kecamatan Ulubelu, Tanggamus, Lampung pada Rabu (17/12/2024).

Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGEO Edwil Suzandi mengatakan proyek ini dilakukan untuk membuktikan potensi cadangan energi panas bumi sebesar 55 Megawatt (MW) di wilayah tersebut.

Cadangan energi ini diharapkan dapat menjadi sumber baru energi bersih dan berkontribusi pada target transisi energi menuju net zero emission (NZE) pada 2060.

“Kami optimistis eksplorasi ini akan membuktikan cadangan sekitar 55 MW,” kata Edwil dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Senin (23/12/2024).

Manajemen PGEO mengemukakan Gunung Tiga dipilih karena karakteristik panas bumi serta potensinya yang menjanjikan.

Project Manager Proyek Eksplorasi Ulubelu Extension 1 (Gunung Tiga) Sapto Trianggo menjelaskan proyek eksplorasi ini mencakup pelaksanaan tiga sumur eksplorasi yang akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan standar keselamatan dan lingkungan yang berlaku.

Sapto mengatakan proyek ini juga melibatkan kolaborasi dengan masyarakat setempat untuk memastikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan.

“Studi dampak lingkungan [Amdal] telah dilakukan sebelumnya, dan semua kegiatan eksplorasi akan diawasi ketat untuk meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem sekitar,” kata Sapto.

Operasional PGEO saat ini meliputi Kamojang, Lahendong, Ulubelu, Karaha, dan Lumut Balai, dengan kontributor terbesar berasal dari Kamojang. Per September 2024, total produksi energi dari Kamojang mencapai 1.311,86 GWh atau naik 2,38% dibandingkan dengan 1.281,33 GWh pada periode Januari-September 2023.

Secara total, produksi energi PGEO per September 2024 mencapai 3.597 GWh atau naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3.586 GWh. Realisasi tersebut juga lebih tinggi dari target perusahaan di angka 3.460 GWh.

Emiten dengan skor environment, social and governance (ESG) terbaik di Indonesia ini tercatat mengantongi pendapatan sebesar US$306,02 juta per September 2024. Angka tersebut terkoreksi 0,70% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$308,19 juta.

Adapun laba bersih yang dikantongi PGEO selama periode ini bertengger di US$133,99 juta atau naik 0,36% daripada US$133,50 di periode sebelumnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper