Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Induk Grup Produsen Cemilan Taro (AISA) Bakal Pasang Panel Surya 10 Megawatt

Perusahaan rantai pasok pangan, FKS Group bakal memasang panel surya hingga 10 megawatt (MW) di sejumlah fasilitas pabriknya.
Salah satu bagian dari pemasangan panel surya tahap satu di FKS Group, Medan./Istimewa
Salah satu bagian dari pemasangan panel surya tahap satu di FKS Group, Medan./Istimewa

Bisnis,com, MOJOKERTO – FKS Group, induk dari FKS Food and Ingredients, menargetkan bakal memasang panel surya dengan kapasitas mencapai 10 megawatt di seluruh pabriknya hingga 2025.

Pemasangan panel surya ini bakal dilakukan dalam 3 fase. Presiden Komisaris Padi Flour Nusantara sekaligus Komisaris FKS Food and Ingredients Grant Lutz menerangkan pemasangan panel surya ini sudah memasuki tahap kedua.

"Kami melanjutkan komitmen ESG dari grup FKS, dengan mengimplementasikan panel surya pada pabrik-pabrik di grup kami. Kami sudah memasang 2,4 megawatt fasilitas panel surya di pabrik Bugasari di Medan," terangnya saat Bisnis mengunjungi salah satu fasilitas pabrik yang akan memasang panel surya tersebut di Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (11/7/2024).

Dia bercerita bakal melanjutkan pemasangan fasilitas panel surya sekitar 8 megawatt (MW) demi mencapai target kapasitas 10 MW di seluruh fasiltias pabriknya di Indonesia. Adapun, target penyelesaian ini diharapkan rampung pada 2025.

Pada akhir 2022, dalam fase pertama, FKS Group telah berhasil menginstal 2,4 Megawatt panel surya di Pabrik Tepung Terigu - Bungasari Flour Mills, Medan. Pemasangan ini berhasil menyerap karbon sebanyak 2 juta kg CO2 per tahun dan memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca.

Fase kedua dari inisiatif ini akan memasang tambahan 3 Megawatt di tujuh area operasi, di antaranya di Balaraja dan Cilegon – Banten, Gunung Putri – Bogor, Sragen – Jawa Tengah, Surabaya dan Mojokerto – Jawa Timur, dan Makassar. Fase kedua ini diharapkan dapat mengurangi lebih banyak lagi karbon, dengan pengurangan diperkirakan sebesar 3,4 juta kg CO2 per tahun.

Sementara fase ketiga, yang akan mencakup instalasi 5 Megawatt, diharapkan akan mengurangi emisi karbon hingga 5.8 juta kg CO2, menjadikan total kontribusi FKS Group terhadap pengurangan emisi karbon sangat signifikan, yaitu 11,2 juta kg CO2 per tahunnya.

Inisiatif ini selaras dengan target keberlanjutan global dan nasional, pemerintah Indonesia telah mencanangkan target pengurangan emisi sebesar 29% atau setara 835 juta ton CO2 pada 2030. Inisiatif FKS Group ini juga membantu mengurangi efek buruk perubahan iklim dan ketergantungan pada sumber energi non-terbarukan.

Salah satu pabrik yang masuk tahap dua, yakni PT Padi Flour Nusantara (PFN) bakal menjajal pemasangan panel surya setara 4.200 kilowatt (KW). Po Indarto Gondo, Chief Executive Officer, Padi Flour Nusantara, bercerita dengan mengintegrasikan tenaga surya ke dalam campuran energi, tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga menetapkan standar bagi industri untuk diwujudkan.

Induk Grup Produsen Cemilan Taro (AISA) Bakal Pasang Panel Surya 10 Megawatt

"Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam perjalanan kami menuju pencapaian netral karbon," ujarnya dalam acara peresmian operasional pembangkit listrik panel surya di Pabrik Padi Flour Nusantara, Mojokerto, Jawa Timur.

Sementara itu, Agung Cahyadi Kusumo, Group Chief Operating Officer FKS Group menambahkan, inisiatif energi berkelanjutan dalam operasional perusahaan merupakan perwujudan nyata dari empat pilar implementasi Environmental, Social, Governance (ESG) yang telah dicanangkan FKS Group. Empat pilar tersebut adalah Keamanan dan Ketahanan Pangan; Pengelolaan Lingkungan; Lingkungan Kerja yang Sehat, Aman, dan Nyaman; dan Pengembangan Masyarakat.

Dalam menjalankan proyek ini, FKS Group menggandeng Xurya, sebagai salah satu pelopor pengembang listrik tenaga surya untuk atap bangunan. Pemasangan panel surya di site operasional FKS Group ini sebagai wujud pendekatan proaktif perusahaan terhadap tanggung jawab lingkungan dan korporat, memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam praktik industri berkelanjutan di Indonesia.

Managing Director Xurya Daya Indonesia Eka Himawan, mengharap langkah FKS Group dalam menggunakan PLTS atap dapat menginspirasi perusahaan-perusahaan lainnya untuk turut mendukung upaya mitigasi perubahan iklim.

"Kami sangat bangga bermitra dengan FKS Group dalam proyek visioner ini. Bersama-sama, kita membuktikan bahwa penggunaan energi terbarukan tidak hanya layak tetapi juga menguntungkan bagi bisnis yang mencari cara untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan dampak positif terhadap lingkungan,” tuturnya.

Adapun, skema kerja sama ini tanpa investasi dari FKS. Artinya, seluruh alat, pemasangan, perawatan, dilakukan oleh Xurya. Eka bercerita dalam 1 kilowatt saja biaya pemasangan panel surya dan alatnya berkisar Rp10--Rp15 juta. Artinya, demi mengejar target 10 MW dapat menghabiskan biaya berkisar Rp100-Rp150 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper