Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bumi Resources (BUMI) Makin Hijau Menjauh dari Emas Hitam

Bumi Resources (BUMI) menargetkan 50% pendapatan dari non-batu bara pada 2030. Kontribusi batu bara turun, sementara pendapatan emas dan perak meningkat signifikan.
Asap hasil pembakaran pembangkit batu bara yang menyumbang hampir separuh pasokan energi di Asia Pasifik. /Bloomberg-Taylor Weidman
Asap hasil pembakaran pembangkit batu bara yang menyumbang hampir separuh pasokan energi di Asia Pasifik. /Bloomberg-Taylor Weidman

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara kongsi Grup Bakrie dan Grup Salim PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melaporkan diversifikasi pendapatan dari bisnis non-batu bara kian solid. Perseroan menargetkan kontribusi dari non-batu bara mencapai 50% terhadap pendapatan pada 2030.

Dari rekap laporan keuangan perusahaan sejak kuartal II/2020, terpotret kontribusi batu bara dalam pendapatan BUMI terus tergerus, yang mulanya mencapai 99,42% kini tersisa menjadi 82,17%. Sebaliknya, dalam setahun terakhir pendapatan yang diperoleh dari emas dan perak melambung tinggi.

Pada kuartal II/2020, BUMI membukukan pendapatan US$440,44 juta, dengan porsi 99,42% atau US$437,89 juta didapatkan dari penjualan batu bara.

Total pendapatan tersebut kemudian terpangkas 4,22% year on year (YoY) menjadi US$421,86 juta, begitupun dengan pendapatan dari penjualan batu bara yang terkoreksi 5,06% YoY menjadi US$415,74 juta. Dalam kuartal II/2021 ini, kontribusi batu bara dalam total pendapatan turun jadi 98,55%.

Pada kuartal II/2022, total pendapatan BUMI melesat 129,62% menjadi US$968,69 juta, diikuti dengan pendapatan penjualan batu bara yang naik 131,67% menjadi US$963,15 juta. Per kuartal II/2022 ini, kontribusi pendapatan dari penjualan batu bara naik menjadi 99,43%.

Usai mendapat angin segar dari lonjakan harga batu bara pada 2022, dalam kuartal II/2023 total pendapatan BUMI susut 8,51% ke posisi US$886,27 juta, diikuti dengan penurunan pendapatan dari penjualan batu bara sebesar 9,63% menjadi US$870,43 juta. Kontribusi pendapatan dari penjualan batu bara juga turun menjadi 98,21%.

Pada kuartal II/2024, kontribusi penjualan batu bara dalam pendapatan total BUMI semakin kecil menjadi 89,72%, Rinciannya, total pendapatan mengalami koreksi 32,77% menjadi US$595,84 juta, sedangkan pendapatan dari penjualan batu bara turun 38,59% menjadi US$534,57 juta.

Selanjutnya pada kuartal II/2025, kontribusi pendapatan dari penjualan batu bara turun, meskipun pendapatan meningkat. Dalam enam bulan pertama 2025 ini, total pendapatan BUMI naik 13,78% menjadi US$677,93 juta, diikuti dengan pendapatan dari penjualan batu bara yang meningkat 4,21% menjadi US$557,08 juta. Namun, kontribusinya hanya menjadi 82,17%.

Adapun, saat kontribusi batu bara makin susut, pendapatan dari penjualan emas pada kuartal II/2025 melesat 95,89% YoY dari US$60,04 juta menjadi US$117,61 juta. Tren positif ini melanjutkan pertumbuhan sebesar 304,6% YoY pada kuartal II/2024, usai pada periode yang sama di 2023 pendapatan dari penjualan emas tercatat US$14,84 juta.

Sementara itu, pendapatan dari penjualan perak pada kuartal II/2025 melambung 164,75% YoY dari US$1,22 juta menjadi US$3,23 juta.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro