Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ECB Longgarkan Pengawasan Kredit Hijau Perbankan Eropa

ECB sebelumnya mengancam bank dengan denda jika mereka tidak memenuhi ekspektasi dalam mengelola risiko iklim selama dua tahun terakhir.
Pembiayaan bank-bank global ke sektor batu bara menembus US$385 miliar dalam tiga tahun terakhir./Bloomberg
Pembiayaan bank-bank global ke sektor batu bara menembus US$385 miliar dalam tiga tahun terakhir./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) mengisyaratkan tidak akan langsung menuntut kepada perbankan dalam mengelola risiko iklim. Hal ini selagi perbankan mempersiapkan rencana yang diamanatkan hukum terkait pendampingan transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Anggota Dewan Eksekutif ECB Frank Elderson mengatakan bank sentral akan mengambil pendekatan bertahap terhadap perencanaan transisi ketika persyaratan yang relevan mulai berlaku tahun depan. 

Badan pengawas akan menunggu hingga tahun 2027 untuk melakukan penilaian formal atas kepatuhan bank dengan interaksi informal sebelum itu untuk membahas kemajuan. 

Adapun negara Eropa mengandalkan perbankan untuk mendukung upaya menghindari emisi karbon dan menghadapi potensi kerugian pinjaman kepada perusahaan yang berkontribusi pada emisi karbon. Para pemberi pinjaman merasa geram dengan besarnya tuntutan ECB.

ECB sebelumnya mengancam bank dengan denda jika mereka tidak memenuhi ekspektasi dalam mengelola risiko iklim selama dua tahun terakhir.

Badan pengawas masih menilai  pemberi pinjaman harus membayar denda tahap pertama, sedangkan tenggat waktu tertentu untuk kelompok kedua belum jatuh tempo. 

"Industri telah membuat kemajuan penting dalam mengelola risiko terkait iklim dan kini berada di posisi yang tepat untuk memenuhi persyaratan baru untuk rencana transisi," ujarnya dilansir Bloomberg, Jumat (11/7/2025). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper