Bisnis.com, JAKARTA - NeoSmelt, sebuah konsorsium sumber daya, energi, dan manufaktur bakal memproduksi baja rendah emisi dari bijih besi Pilbara di Australia Barat, menyambut baik dukungan Badan Energi Terbarukan Australia (Australia Renewable Energy Agency/Arena) untuk rencana pembangunan pabrik percontohan.
Konsorsium yang didirikan oleh BlueScope, BHP, dan Rio Tinto itu juga menyambut dua pemain baru ke dalam konsorsium tersebut. Keduanya adalah Woodside Energy dan Mitsui Iron Ore Development. Kelima perusahaan tersebut akan mengambil bagian ekuitas yang sama dalam usaha patungan NeoSmelt.
Rencananya, Neosmelt akan membangun pabrik percontohan tungku peleburan listrik untuk pembuatan besi terbesar di Australia yang terletak di Kawasan Industri Kwinana, selatan Perth. Fasilitas ini akan mendemonstrasikan metodo produksi besi cair dengan emisi karbon rendah dari bijih besi Australia Barat.
Atas rencana tersebut, Arena berkomitmen sebesar 19,8 juta dolar Australia untuk mendukung studi desain rekayasa awal atau front-end engineering design (FEED). Langkah ini bertujuan untuk membuktikan bahwa bijih besi Pilbara dapat digubakan untuk memproduksi besi rendah karbon menggunakan jalur tungku peleburan listrik besi tereduksi langsung atau direct reduced iron-electric smelting furnace (DRI-ESF).
Apabila proyek percontohan tersebut sukses, maka hal tersebut berpotensi membuka alternatif jangka panjang terhadap rute pembuatan baja tanur sembur tradisional dan membantu memastikan umur panjang industri bijih besi Australia.
Saat ini, proyek tersebut telah memasuki tahap kelayakan. Studi kelayakan tersebut akan membantu menginformasikan keputusan investasi ahir (final investment decision/FID) yang diharapkan dapat dicapai pada 2026.
Tania Archibald, Chief Executive Australia di Bluescope, mengatakan bahwa hal tersebut manandai langkah maju yang signifikan dalam pengembangan teknologi pembuatan baja dengan emisi rendah karbon menggunakan bijih besi dari Pilbara.
"Kami sangat senang dengan komitmen Arena sebesar 19,8 juta dolar Australia untuk mendukung fase kelayakan pabrik R&D [research and development] yang inivatif ini. Kami juga secara resmi menyambut Woodside Energy dan Mitsui Iron Ore Development ke depan usaha patungan NeoSmelt," jelasnya dalam keterangan resminya, Selasa (17/6/2025).
Dia menjelaskan bahwa dengan adanya dukungan dari pemerintah dan para pemimpin di industri tersebut, pihaknya kini memiliki kesempatan untuk mengembangkan teknologi terdepan di dunia yang akan berpotensi diaplikasikan di seluruh industri bajal global. Hal ini, imbuhnya, akan menyediakan landasan bagi industri ekspor besi Australia dengan emisi karbon rendah di masa mendatang.
Menteri Sumber Daya Australua Madeleine King mengatakan bahwa bahan bakar, logam, pupuk, bahan kimia, dan biji-bijian yang dikirim dari Kwinana telah menggerakan Australia Barat sejak 1950an.
"Kini Kwinana memainkan peran utama dalam transisi energi dunia dan bagian besar dalam upaya global untuk melakukan dekarbonisasi. Jika kita dapat melakukan dekarbonisasi pembuatan baja, kita akan menciptakan emisi yang jauh lebih sedikit saat membangun kota-kota di dunia," katanya.
Adapun, pendanaan dari Arena tersebut menambah kontribusi sebesar 75 juta dolar Australia yang telah diumumkan oleh Pemerintah Australia Barat pada tahun lalu.
Perdana Menteri Australia Barat Roger Cook mengungkapkan bahwa manufaktur lokal sangat penting bagi rencana untuk masa depan Australia Barat sehingga mendorong kerja sama erat dengan Pemerintah Persemakmuran Australia dan NeoSmelt untuk mendiversifikasi ekonomi Australia Barat.
"Dengan begitu, kami dapat mempertahankan ekonomi Australia Barat yang terdepan di negara ini dengan mendukung investasi berkelanjutan di industri-industri baru dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja untuk masa depan. Sebagai penduduk lokal Kwinana, saya bangga melihat fasilitas NeoSmelt ini berperan dalam dekarbonisasi negara bagian kami. Fasilitas canggih ini merupakan contoh bagaimana pemerintah dan bisnis bersatu untuk menempatkan Australia Barat di garis depan upaya global untuk memangkas emisi dari produksi baja,” jelasnya.
Adapun, pabrik percontohan NeoSmelt di Kwinana diharapkan memproduksi 30.000 hingga 40.000 ton besi cair per tahun, yang direncanakan akan mulai beropersi pada 2028. Dengan Woodside sebagai pemasok energi pilihan, pabrik percontohan tersebut akan menggunakan gas alam pada tahap awal untuk mengurangi bijih besi menjadi DRI. Setelah beroperasi, proyek tersebut bertujuan untuk menggunakan hidrogen dengan emisi karbon rendah.