Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Inggris mengumumkan rencana untuk memperluas larangan penggunaan pukat dasar (bottom trawling) demi melindungi ekosistem laut. Rencana ini diumumkan bertepatan dengan seruan perlindungan laut dari ahli biologi David Attenborough dan Pangeran William dalam rangka Hari Laut Sedunia yang jatuh pada 8 Juni.
Rencana yang masih akan melalui proses konsultasi dengan pelaku sektor kelautan dan perikanan tersebut mencakup pelarangan pukat dasar, yakni praktik menyeret jaring besar di dasar laut, di area seluas sekitar 30.000 km persegi perairan Inggris. Larangan bottom trawling diusulkan meliputi 41 Kawasan Konservasi Laut (Marine Protected Areas), menurut pernyataan pemerintah pada Senin (9/6/2025), dikutip dari Reuters.
Langkah ini bertujuan untuk melindungi habitat laut yang vital serta menunjang kelangsungan spesies seperti lobster, kerang, karang lunak, dan langoustine. Saat ini, larangan serupa baru mencakup area dasar laut Inggris dengan luas sekitar 18.000 km persegi.
“Pukat dasar merusak satwa liar dan habitat laut kita yang berharga. Tanpa aksi segera, laut kita akan hancur dan tak dapat dipulihkan,” kata ,” kata Menteri Lingkungan Hidup Steve Reed dalam pernyataannya.
Usulan ini bertepatan dengan dimulainya Konferensi Laut PBB yang berlangsung pekan ini di Prancis. Konferensi tersebut membidik dicapainya kesepakatan perjanjian untuk melindungi laut dan dasar laut dunia dari penangkapan ikan berlebihan dan aktivitas manusia lainnya.
Pada Minggu (8/6/2025) menjelang konferensi tersebut, putra sulung Raja Charles sekaligus pewaris tahta Pangeran William menyerukan kepada para pemimpin politik dan bisnis untuk bertindak.
Baca Juga
Sementara itu, David Attenborough, yang merilis film dokumenter terbarunya berjudul Ocean bulan lalu, menyatakan keterkejutannya atas apa yang telah dilakukan manusia terhadap ekosistem dasar laut.
“Jika hal semacam itu dilakukan di daratan, semua orang pasti akan marah,” ujar Attenborough dalam wawancaranya dengan William.