Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Senat AS Akan Pangkas Dana Iklim dan Energi Bersih Belum Terpakai

Naskah rekonsiliasi anggaran Komite Lingkungan Hidup dan Pekerjaan Umum akan mencabut semua bagian dari IRA 2022 yang ditandatangani Joe Biden.
Ilustrasi pembiayaan hijau./Bisnis - Puspa Larasati
Ilustrasi pembiayaan hijau./Bisnis - Puspa Larasati

Bisnis.com, JAKARTA — Komite Lingkungan Senat AS akan memotong semua dana program iklim dan energi bersih yang belum terpakai di bawah Undang-Undang Pengurangan Inflasi mantan Presiden AS Joe Biden.

Panel tersebut merilis draf rekonsiliasi anggaran yang akan membatalkan semua dana yang belum terpakai dan membuat biaya yang dapat dibayarkan oleh pengembang proyek energi seperti sumur minyak atau jaringan pipa untuk mempercepat tinjauan lingkungan.

Senator West Virginia Shelley Moore Capito mengatakan naskah rekonsiliasi anggaran Komite Lingkungan Hidup dan Pekerjaan Umum akan mencabut semua bagian dari IRA 2022 yang ditandatangani Joe Biden. Undang-undang tersebut menggelontorkan miliaran dolar dalam bentuk hibah, pinjaman, dan insentif untuk energi bersih dan kendaraan listrik, tetapi dana yang tidak terpakai akan dibatalkan berdasarkan rencana panel Senat.

"Naskah legislatif ini menjalankan rencana yang dijanjikan Senat Republik, seperti menghentikan pajak gas alam Demokrat dan membatalkan dolar yang tidak terikat dari apa yang disebut Undang-Undang Pengurangan Inflasi," ujarnya dilansir Reuters, Kamis (5/6/2025). 

Senator Republik bergulat dengan perubahan substansial pada RUU pajak dan belanja Presiden Donald Trump yang luas dan disetujui secara tipis di DPR menjadi sebuah tanda bahwa masih ada rintangan signifikan untuk paket tersebut.

Beberapa senator Republik mengatakan mereka tertarik untuk mempertahankan beberapa keringanan pajak IRA yang dilemahkan dalam RUU DPR karena menguntungkan investasi di negara bagian mereka.

Langkah tersebut juga akan menghentikan sementara biaya emisi metana bagi operator minyak dan gas yang termasuk dalam undang-undang Biden selama 10 tahun. Langkah tersebut juga akan mengalokasikan lebih dari US$250 juta untuk memperbaiki Kennedy Center for the Arts di Washington.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper