Bisnis.com, JAKARTA — Suhu udara tinggi di atas 40 derajat Celsius melanda sebagian wilayah utara dan tengah China pada Selasa (20/5/2025). Kondisi ini membuat otoritas setempat mengeluarkan peringatan cuaca panas dan memberikan bantuan kepada petani guna melindungi produksi pangan.
Suhu di Provinsi Hebei di utara China, Provinsi Henan yang dikenal sebagai lumbung gandum China, dan Provinsi Shandong di timur, tercatat mencapai 40 derajat Celsius pada Selasa menurut laporan Reuters.
Di Zhengzhou (Henan) dan Shahe (Hebei), suhu melonjak antara 41°C hingga 42,9°C pada Senin (19/5/2025). Suhu udara tersebut memecahkan rekor tertinggi untuk Mei menurut data otoritas setempat. Sementara itu, Pusat Meteorologi Nasional China memperkirakan suhu ekstrem ini akan berlanjut hingga Rabu.
China kini menghadapi gelombang panas yang lebih sering, lebih panjang, dan curah hujan lebat yang makin tak terduga akibat perubahan iklim. China sendiri sangat rentan terhadap pemanasan global karena jumlah penduduknya yang sangat besar.
Data meteorologi China menunjukkan bahwa 2024 adalah tahun terpanas sejak pencatatan yang dimulai lebih dari enam dekade lalu. Hal ini menandai tahun kedua berturut-turut di mana rekor suhu dipecahkan.
Cuaca yang lebih panas tahun lalu juga disertai badai yang lebih kuat dan curah hujan yang lebih tinggi. Perkembangan cuaca itu telah memicu lonjakan konsumsi listrik di China, ekonomi terbesar kedua di dunia.
Baca Juga
Pada Selasa, Pusat Meteorologi Nasional mengeluarkan peringatan suhu tinggi level kuning. Sistem peringatan suhu tinggi China terdiri dari tiga tingkatan warna: merah (paling parah), oranye, dan kuning.
Di Zhengzhou, ibu kota Henan, truk penyiram air dan alat penyiram digunakan untuk mendinginkan area perkotaan, lapor media setempat CCTV. Di Kabupaten Lanling, selatan Provinsi Shandong, para ahli pertanian mengarahkan petani sayuran untuk mengatur sirkulasi udara di dalam rumah tanam serta melakukan penyiraman air.
Di Provinsi Shanxi, otoritas mengeluarkan peringatan panas tingkat oranye dan menerapkan penyiraman air untuk menurunkan suhu di berbagai wilayah di provinsi yang dikenal sebagai pusat produksi batu bara itu.
Udara dingin yang bergerak dari barat ke timur diperkirakan akan menurunkan suhu di sebagian besar wilayah utara China pada Kamis dan Jumat, dengan penurunan antara 6 hingga 12 derajat Celsius.
Sementara itu, di Provinsi Jiangxi bagian selatan, tercatat curah hujan lebih dari 100 mm di sebagian besar wilayah.
Akhir pekan lalu, hujan deras di Provinsi Guangdong dan Guangxi di selatan China menyebabkan sedikitnya enam orang tewas serta mengganggu layanan kereta dan pasokan listrik. Peringatan untuk potensi banjir besar dan bencana geologis telah dikeluarkan di sejumlah wilayah.
