Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CATL Ramal Pasar Truk Listrik di China Tembus 50% pada 2028

CATL meramal pasar truk listrik di China tembus hingga 50% pada 2028. Ini alasannya!
Fasilitas penelitian dan pengembangan Contemporary Amperex Technology Co (CATL) di Shanghai, China, Selasa (22/4/2025)/Bloomberg-Qilai Shen
Fasilitas penelitian dan pengembangan Contemporary Amperex Technology Co (CATL) di Shanghai, China, Selasa (22/4/2025)/Bloomberg-Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen baterai asal China, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) memprediksi bahwa separuh penjualan truk besar (heavy duty truck) akan beralih ke truk listrik dalam tiga tahun mendatang.

Chairman CATL, Zeng Yuqun mengatakan penjualan truk besar berbasis listrik di 'Negeri Tirai Bambu' itu diperkirakan akan mencapai 50% pada 2028, meningkat signifikan dari 10% pada 2024. 

Melansir Reuters pada Minggu (18/5/2025), perkembangan ini mencerminkan pergeseran industri transportasi China menuju energi bersih, seiring dengan meningkatnya adopsi truk berbahan bakar gas alam cair (LNG) yang telah mengurangi permintaan bahan bakar fosil di sektor truk berat.

Sebagai bagian dari upaya mendukung transisi ini, CATL mengumumkan bahwa mereka telah memulai produksi di fasilitas manufaktur baterai kendaraan listrik dan penyimpanan energi berkapasitas 60 gigawatt-jam di Provinsi Shandong, yang merupakan fasilitas pertama mereka di wilayah utara China. 

"Fasilitas ini direncanakan akan diperluas dalam 2 fase tambahan selama dua tahun ke depan, membentuk klaster industri baterai senilai miliaran yuan di kawasan tersebut," tulis laporan tersebut.

Pemerintah Provinsi Shandong menargetkan pembangunan industri baterai litium senilai 100 miliar yuan, atau sekitar US$14 miliar pada tahun ini, mencakup produksi material elektroda, elektrolit, sel baterai, dan perakitan. 

Langkah-langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah China untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mempercepat adopsi kendaraan listrik di sektor transportasi berat.

Di lain sisi, penjualan segmen truk menengah dan berat berbasis listrik di China mencapai hampir 80.000 unit pada 2024, naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Pertumbuhan tersebut merupakan hasil dari kombinasi kebijakan dan rantai pasokan baterai yang matang. Harga baterai untuk kendaraan komersial listrik di China sebesar US$90 per kilowatt-jam pada 2024, kurang dari setengah harga rata-rata di luar China, yaitu US$190 per kWh, menurut survei BloombergNEF.

Beberapa pabrikan seperti Sany, XCMG, dan Yutong menguasai lebih dari 40% pangsa pasar truk listrik di China selama paruh pertama 2024.

Pangsa gabungan mereka dari keseluruhan penjualan truk adalah sekitar 0,5% dengan porsi Sany dan XCMG memproduksi mesin, sementara Yutong berfokus pada bus.

Pemain lama termasuk Sino Truck, FAW, Dongfeng dan Shaanxi menjual sekitar 80% truk di negara tersebut, tetapi hanya menguasai kurang dari sepertiga truk listrik pada paruh pertama tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper