Bisnis.com, JAKARTA- Dua orang siswa dibantu seorang guru dari SMA N 2 Painan, Pesisir Selatan, Sumatra Barat mengembangkan model bisnis pro lingkungan, pengantaran pesanan via pesawat nirawak alias drone.
Bukan hanya itu, mereka mengembangkan energi listrik drone yang bersumber dari PLTA. Para siswa dan guru itu tergabung dalam sebuah tim yang mewakili Sumatra Barat dalam ajang 'Toyota Eco Youth ke-13'.
Para siswa berhasil menjelaskan latarbelakang model bisnis hijau pengantaran drone. Mereka merincikan problem emisi karbon yang terus dihasilkan oleh kendaraan bermotor eksisting, terlebih lagi populasi roda dua.
Hanya saja, keberadaan roda dua kerapkali beririsan dengan aktivitas ekonomi seperti pengantaran barang dan orang. Berkat upaya pemecahan persoalan tersebut, Tim TEY dari SMA N 2 Painan menggagas proyek pengantaran via drone, lengkap dengan aplikasi digital serta energi listrik bersih.
Melihat kemajuan tersebut, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengungkapkan harapan besar bagi Indonesia dengan bekal generasi muda yang solutif dan berintegritas.
“Pemikiran tentang ekonomi hijau serta pelestarian bumi sudah cukup bagus dimiliki para siswa, terlebih lagi mereka merancang solusi, dan bisa dipresentasikan dengan baik,” ujar Bob sewaktu kegiatan pendampingan atau “Genba Finalis TEY ke-13”, pada Kamis (15/5/2025).
Lebih jauh, dia mengungkapkan ke depan Toyota Indonesia pun berniat memperluas cakupan atau sasaran permasalahan bagi kompetisi TEY. Sasaran utama adalah pemahaman dan pengembangan ide berkaitan dengan konsep pembangunan berkelanjutan ESG (Environment, Social, Governance).
“Dengan sejak dini memahami dan menerapkan, hingga merancang solusi berbasis ESG, generasi muda akan mempunyai gerakan bersama atau movement untuk memperbaiki kehidupan bangsa. Bayangkan, mereka sudah bisa mengenali persoalan sosial, lingkungan, serta tata kelola antikorupsi sejak dini, inilah generasi emas yang diharapkan Indonesia,” singkat Bob.
Saat ini, Toyota Indonesia tengah melakukan pendampingan finalis 25 proposal terbaik kompetisi lingkungan tingkat sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) Toyota Eco Youth (TEY) ke-13.
Sebelumnya, Toyota Indonesia melakukan pendampingan di Kota Balikpapan, Surabaya, Manado, Makassar, Mojokerto, dan Merauke, terkini giliran Kota Painan Kabupaten Pesisir Selatan-Sumbar.
Kegiatan Genba atau pendampingan yang dilakukan ke sekolah-sekolah finalis bertujuan untuk mematangkan visi dan misi proposal proyek lingkungan yang dilombakan agar makin aplikatif, berguna dan bisa melibatkan peran masyarakat banyak dalam penerapannya.
Tahapan ini menjadi bentuk penguatan visi misi bagi seluruh finalis peserta program TEY yang sudah memasuki usia dua dekade sejak awal kehadirannya di tahun 2005.
Bertema “EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi” TEY ke-13 tahun ini berfokus pada upaya generasi muda melakukan dekarbonisasi. Tidak hanya sekadar usaha menurunkan emisi, tetapi juga menggali dan memanfaatkan kesempatan dalam peluang-peluang baru yang bertujuan untuk mengembangkan ekonomi masyarakat sambil berpartisipasi dalam upaya dekarbonisasi