Bisnis.com, JAKARTA — Dalam mendukung keberlanjutan dan penurunan emisi karbon (net zero emission/NZE) diperlukan dukungan oleh sejumlah sektor termasuk industri properti.
Industri properti memberikan sumbangsih sebesar 40% dalam emisi karbon global. Adapun salah satu penyumbang emisi karbon yakni penggunaan cat sebagai pelapis dan estetika bangunan.
Limbah cat mengandung zat kimia berbahaya dan beracun seperti logam berat dan pelarut organik. Bahan berbahaya ini dapat merusak lingkungan karena sifatnya yang beracun dan mudah terbakar. Limbah B3 yang dibuang secara sembarangan dapat diserap oleh flora, dan fauna. Selain itu, juga dapat terkonsentrasi dan mengeras di dalam tanah.
Beberapa komponen beracun dan berbahaya yang biasa terkandung dalam cat yakni xylene, ethyl acetate, glycol, benzene, phenol, dan metilen klorida. Selain itu, kandungan juga bersifat mudah terbakar, seringkali dimanfaatkan kembali menjadi bahan bakar untuk industri.
Adapun pengunaan cat ramah lingkungan menjadi sangat penting karena memiliki kandungan bahan kimia yang lebih aman dan tidak berbahaya bagi manusia maupun ekosistem.
Pada proses produksinya, cat ramah lingkungan menggunakan bahan-bahan alami yang tidak mengeluarkan emisi berbahaya. Dengan demikian, lebih aman digunakan di dalam rumah dan tidak mencemari lingkungan sekitar.
Baca Juga
Secara umum, cat ramah lingkungan tidak mengandung senyawa organik volatil (voc) dalam kadar yang tinggi. Voc merupakan senyawa yang mudah menguap ke udara dan dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti iritasi mata, sakit kepala, dan bahkan gangguan pernapasan.
Penggunaan cat dengan kadar voc rendah atau bahkan tanpa voc sangat penting terutama bagi keluarga dengan anak-anak atau orang yang sensitif terhadap bahan kimia. Penggunaan cat ramah lingkungan tidak hanya berdampak positif pada kesehatan manusia, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan.
Dengan menggunakan bahan cat ramah lingkungan, maka dapat mengurangi polusi udara dalam ruangan. Pasalnya, cat konvensional sering kali melepaskan zat kimia berbahaya ke udara, bahkan setelah proses pengecatan selesai. Zat tersebut bisa berdampak buruk pada kualitas udara dalam ruangan, terutama di area tertutup.
Sebaliknya, cat ramah lingkungan tidak mengeluarkan bahan kimia berbahaya, sehingga membuat udara dalam ruangan tetap bersih dan aman untuk dihirup.
Dalam proses pembuatannya, cat ramah lingkungan menggunakan bahan baku yang dapat diperbarui dan ramah lingkungan, seperti air atau bahan organik yang mudah terurai. Selain itu, meminimalkan dampak lingkungan karena limbah dari cat konvensional sering kali mencemari air dan tanah ketika dibuang sembarangan.
Cat ramah lingkungan memiliki formula yang lebih mudah terurai secara alami, sehingga limbahnya tidak memberikan dampak buruk pada lingkungan. Dengan demikian, penggunaan cat ramah lingkungan membantu mengurangi pencemaran air dan tanah.
Cat ramah lingungan mengandung bahan kimia yang lebih sedikit atau bahkan bebas dari bahan berbahaya sehingga mengurangi risiko terpapar zat-zat yang bisa memicu alergi atau gangguan pernapasan.
Beberapa bahan yang umum digunakan dalam pembuatan cat ramah lingkungan antara lain air sebagai pelarut utama. Ini berbeda dengan cat konvensional yang biasanya menggunakan pelarut berbasis minyak yang mengandung voc tinggi. Air sebagai pelarut tidak hanya aman tetapi juga lebih mudah untuk dibersihkan dan tidak meninggalkan residu berbahaya.
Dalam cat konvensional, pigmen yang digunakan untuk memberikan warna sering kali berasal dari bahan kimia sintetis. Cat ramah lingkungan, sebaliknya, menggunakan pigmen alami yang berasal dari bahan-bahan organik atau mineral. Dampak positif pigmen tersebut membuat cat lebih aman untuk digunakan dan tidak berbahaya jika terpapar dalam jangka panjang.
Kandungan voc dalam cat adalah salah satu faktor utama yang menentukan keamanan cat tersebut. Cat ramah lingkungan memiliki kadar voc yang sangat rendah atau bahkan tidak ada sama sekali. Hal ini berarti cat tersebut tidak mengeluarkan zat-zat berbahaya ke udara saat diaplikasikan atau selama proses pengeringan.
Selain menggunakan bahan kimia yang lebih sedikit, cat ramah lingkungan juga memanfaatkan bahan baku yang bisa diperbarui, seperti minyak nabati atau getah alami. Hal ini menjadikannya lebih ramah terhadap alam dan mengurangi ketergantungan pada bahan baku berbasis fosil.
Penggunaan cat ramah lingkungan merupakan langkah kecil yang bisa memberikan dampak besar bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Dengan kandungan bahan kimia yang rendah atau bebas dari zat berbahaya, cat ini mampu menjaga kualitas udara dalam ruangan tetap baik, mengurangi pencemaran lingkungan, serta mendukung upaya keberlanjutan.
Di era di mana kesadaran akan pentingnya menjaga bumi semakin meningkat, beralih ke produk-produk yang lebih ramah lingkungan seperti cat ramah lingkungan merupakan pilihan yang bijak.