Bisnis.com, JAKARTA — Investasi global dalam transisi energi mencapai rekor tertinggi pada 2024, meskipun menghadapi hambatan kebijakan dan penurunan investasi di teknologi baru seperti hidrogen dan penangkapan karbon.
Laporan BloombergNEF mengungkap bahwa nilai investasi di transisi energi mencapai US$2,1 triliun sepanjang 2024, nilai ini menjadi yang tertinggi sepanjang pencatatan BNEF sejak 2015.
Rekor ini turut didorong oleh meningkatnya permintaan pusat data. Sementara itu, industri angin lepas pantai (off shore) Amerika Serikat (AS) diperkirakan tetap bertahan meski melambat di bawah pemerintahan baru.
“Tren ini diikuti dengan produksi peralatan jaringan listrik [power grid] yang meningkat, sementara reformasi pasar listrik China memasuki fase baru,” tulis laporan BloombergNEF, dikutip Jumat (21/3/2025).
Investasi di sektor hidrogen, penangkapan karbon, dan dekarbonisasi industri mengalami penurunan pada 2024. Namun, adopsi pompa panas masih bergantung pada dukungan kebijakan.
Di Eropa, pemerintah setempat mengalokasikan dana baru untuk dekarbonisasi industri, sementara AS justru memotong pendanaan di sektor ini.
Baca Juga
Kebijakan yang kontras antara Eropa dan AS juga terlihat di sektor kendaraan listrik. Eropa berencana melonggarkan regulasi emisi di tengah lonjakan penjualan kendaraan listrik (electric vehicles/EV).
Adapun tarif baru AS diperkirakan berdampak besar pada sektor otomotif, kendaraan listrik, dan baterai.