Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cara Pengembang Terapkan Pembangunan Berkelanjutan Dalam Kawasan

Pembangunan berkelanjutan dalam SDGs bertujuan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup.
Foto udara kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 yang dikembangkan oleh PANI./pik2.com
Foto udara kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 yang dikembangkan oleh PANI./pik2.com

Bisnis.com, JAKARTA — Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan kesepakatan pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan hak asasi manusia (HAM) dan kesetaraan.

Pembangunan berkelanjutan dalam SDGs bertujuan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup. Di Indonesia, SDGs dialihbahasakan menjadi tujuan pembangunan berkelanjutan dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Kementerian PPN/Bappenas

SDGs memiliki 17 tujuan dan 169 target yang disepakati negara-negara dunia pada 2015 lalu dan diharapkan tercapai pada 2030.

Salah satu tujuan dari SDGs yakni pembangunan kota dan permukiman yang berkelanjutan dimana membuat perkotaan dan permukiman manusia menjadi inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Hal melibatkan investasi pada transportasi umum, menciptakan ruang hijau bagi publik, dan meningkatkan perencanaan dan pengaturan perkotaan yang inklusif.

Salah satunya pengembang Agung Sedayu Group mulai membangun masjid di Pantai Indah Kapuk (PIK). Masjid ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan Riverwalk Island, yang nantinya akan menjadi pusat kehidupan beragama dengan hadirnya empat sarana ibadah yakni masjid, gereja, vihara, dan kelenteng.

Direktur Utama Agung Sedayu Group Nono Sampono mengatakan kawasan Pantai Indah Kapuk yang semakin berkembang dan populasi penduduknya juga terus bertambah sehingga kebutuhan tempat ibadah juga meningkat. 

“Kami akan menyiapkan 1 lagi masjid yang lebih besar, berkapasitas sekitar 5.000 jamaah yang berlokasi di Taman Bhinneka PIK2. Harapan kami tidak ada hambatan cuaca dan lain-lain dalam masa konstruksi, agar bisa selesai sesuai target di akhir tahun 2026,” ujarnya dilansir Antara, Jumat (9/3/2025). 

Masjid Al-Ikhlas PIK yang berlokasi di Ecopark dan dilewati akses utama untuk menuju PIK 2 dari Golf Island PIK mempunyai luas bangunan sekitar 1.248 meter persegi, mengusung konsep arsitektur islamic classical architecture dengan desain yang menggabungkan keagungan dan kenyamanan.

Bangunan ini juga dilengkapi dengan selasar luar, taman hijau yang asri, dan akses kendaraan yang terpisah dengan total luas keseluruhan area sekitar 2.435 meter persegi. Biaya konstruksi pembangunan Masjid ini diperkirakan sekitar Rp45 Miliar dan mampu menampung hingga 600 jamaah yang ditargetkan selesai pada akhir 2025.

“Dari luar, masjid ini terlihat berbentuk kotak dengan pilar-pilar kokoh yang membingkai selasar. Namun, saat memasuki ruang dalam, jamaah akan disambut dengan ruang berbentuk lingkaran,” katanya. 

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menuturkan pembangunan Masjid Al-Ikhlas PIK diharapkan menjadi lebih dari sekadar tempat ibadah tetapi juga sebagai simbol keharmonisan dan keindahan Islam di tengah dinamika perkotaan.

Menurutnya, hal ini menunjukkan kawasan yang tidak hanya maju secara infrastruktur, tetapi juga memberikan ruang bagi nilai-nilai budaya dan spiritualitas, guna menciptakan kehidupan yang lebih harmonis bagi semua.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper