Bisnis.com, JAKARTA – Generasi muda memainkan peran kunci dalam menjaga kelestarian lingkungan, terutama dalam upaya dekarbonisasi telah menjadi semangat global saat ini, hal itulah yang didorong Toyota Eco Youth kepada para siswa di Makassar, Sulawesi Selatan.
Toyota Eco Youth (TEY) ke-13 telah memasuki tahapan pendampingan finalis 25 besar proposal terbaik. Program yang digagas Toyota Indonesia ini telah melakukan pendampingan kepada para finalis, yakni para siswa dari berbagai daerah.
Pendampingan secara langsung itu telah diberikan kepada para pelajar finalis di beberapa kota, antara lain Mojokerto, Surabaya, Balikpapan dan Manado. Terbaru, TEY melakukan pendampingan di Kota Makassar, pada Kamis (23/1/2025).
Finalis dari Makassar salah satunya mengusung aktivitas mengolah limbah buah menjadi biofuel dan pupuk. Para siswa berasal dari SMAN 21 Makassar tersebut menggagas proposal berjudul “Aksi Ecology Biosimpfuel: Energi Terbarukan Berbahan Dasar Buah Simpalak.”
Proposal karya siswa SMAN 21 Makassar ini berfokus pada produksi Bio-simpfuel dari limbah organik buah Simpalak (Bintaro) melalui proses fermentasi dan distilasi. Buah Simpalak berasal dari tanaman yang fungsinya lebih kepada tanaman peneduh dan tidak dapat konsumsi oleh mahluk hidup.
Karena itu, keberadaan buah Simpalak lebih cenderung dikategorikan sebagai limbah karena banyak berjatuhan di jalan dan masyarakat tidak mengetahui cara mengolah buah tersebut selama ini. Biji buah Simpalak kemudian dimanfaatkan sebagai bahan bakar energi terbarukan yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Baca Juga
Selain itu. pemanfaatan buah ini juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dengan mengurangi limbah organik karena sisa produksi dapat dijadikan pupuk.
“Kami berharap bimbingan, arahan dan dukungan dari Toyota Indonesia dapat makin mematangkan proyek kami dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan buah Simpalak menjadi biofuel, sebagai salah satu energi terbarukan yang ramah lingkungan,” kata salah seorang anggota tim MAN 21 Makassar.
Di sisi lain, Toyota Indonesia sangat mengapresiasi proposal-proposal lingkungan dari para sekolah finalis TEY ke-13 yang dilandasi ide-ide kreatif, bersifat inovatif dan sejalan dengan upaya dekarbonisasi pada era transisi energi saat ini.
Kegiatan Genba atau pendampingan yang dilakukan ke sekolah-sekolah finalis bertujuan untuk mematangkan visi dan misi proposal proyek lingkungan yang dilombakan agar makin aplikatif, berguna dan bisa melibatkan peran masyarakat banyak dalam penerapannya.
Tahapan ini menjadi bentuk penguatan visi misi bagi seluruh finalis peserta program TEY yang sudah memasuki usia dua dekade sejak awal kehadirannya di tahun 2005. "Program TEY bukan hanya sebuah kompetisi, tetapi juga wadah untuk menumbuhkan kepedulian dan aksi nyata dari generasi muda terhadap lingkungan. Kami percaya bahwa dengan dukungan dan arahan yang tepat, ide-ide yang lahir dari TEY dapat memberikan kontribusi signifikan bagi upaya dekarbonisasi dan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan,” ujar Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam.
Dengan mengusung tema “EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi” TEY ke-13 berfokus pada upaya generasi muda melakukan dekarbonisasi. Tidak hanya sekadar usaha menurunkan emisi, namun juga menggali dan memanfaatkan kesempatan dalam peluang-peluang baru yang bertujuan untuk mengembangkan ekonomi masyarakat.
Upaya dekarbonisasi memerlukan sinergi semua pihak untuk meraih hasil nyata, khususnya dari generasi muda sebagai pilar utama kontributor bagi masa depan yang lebih hijau. "Toyota Eco Youth merupakan cerminan komitmen kami dalam mendukung generasi muda Indonesia untuk menjadi bagian dari solusi atas tantangan lingkungan global,” tutup Wakil Presiden Direktur TAM Henry Tanoto.