Bisnis.com, JAKARTA – Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) memberi perhatian khusus untuk Indonesia yang memiliki peran sentral dalam transisi energi di Asia Tenggara.
Direktur Jenderal IRENA Francesco La Camera mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang mendapatkan perhatian khusus dari badan tersebut di bidang transisi energi.
Menurutnya, Indonesia merupakan negara dengan konsumsi energi tertinggi se-Asia Tenggara. “Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang memiliki outlook domestik dari IRENA,” ujar La Camera, dikutip Antara, Senin (13/1/2025).
Merujuk pada outlook domestik Indonesia, La Camera menjelaskan bahwa Indonesia memiliki peran kunci dalam rencana transisi energi, khususnya di Asia Tenggara. Di sisi lain, IRENA juga menyoroti sumber daya terbarukan yang melimpah di Indonesia.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, Indonesia dinilai memiliki posisi strategis untuk menggerakkan transisi energi, dari fosil menjadi energi berkelanjutan. Tak terbatas mengatasi permasalahan perubahan iklim, posisi strategis tersebut juga memungkinkan Indonesia untuk menjamin ketahanan dan keterjangkauan energi.
Dari data yang dihimpun IREN, tercatat ada peningkatan kapasitas bersih energi terbarukan Indonesia di sektor kelistrikan pada 2024. Tahun sebelumnya, IRENA mencatat terdapat penambahan kapasitas energi terbarukan di Indonesia, yakni energi surya (324 MW), bioenergi (288 MW), serta panas bumi/geothermal (237 MW).
Akan tetapi, penambahan kapasitas energi fosil di Indonesia didominasi oleh energi yang tidak terbarukan, yakni sebesar 6.632 MW.
Platform Pendanaan
Untuk mendukung upaya transisi energi, IRENA menyediakan platform pendanaan, yakni Energy Transition Accelerator Financing (ETAF), untuk membantu negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
“Sambil kami berupaya menutup kesenjangan (transisi energi), kami memiliki platform pendanaan yang saat ini terdiri dari 14 mitra,” ujar La Camera.
Dirinya menjelaskan seluruh proyek transisi energi, baik swasta maupun pemerintah, dapat menggunakan platform tersebut. Setelah ETAF menerima proyek tersebut, lanjut La Camera, maka IRENA akan bekerja sama dengan pihak yang mengajukan untuk memastikan kesiapan semua dokumen guna menilai prediktabilitas proyek tersebut.