Bisnis.com, JAKARTA — Emiten air minum milik konglomerat Hermanto Tanoko PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) membidik pertumbuhan penjualan hingga dua digit, didukung oleh fasilitas produksi yang disebut memenuhi kriteria kelestarian lingkungan.
Saat ini, CLEO mengoperasikan 32 pabrik, termasuk pabrik terbaru di Palembang, Sumatra Selatan. Perusahaan juga tengah membangun tiga Pabrik baru di Palu, Sulawesi Tengah; Pekanbaru, Riau; dan Pontianak, Kalimantan Barat.
Dari total pabrik yang dimiliki, CLEO mampu memproduksi lebih dari 5 miliar liter air per tahun.
“CLEO juga memiliki komitmen yang kuat untuk berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan,” kata CEO CLEO Melisa Patricia dalam siaran pers, Senin (18/11/2024).
Hal ini tecermin dari sejumlah komitmen yang telah mendapat pengakuan. Di antaranya adalah sertifikasi ecolabel untuk berbagai produk, serta sertifikasi industri hijau untuk pabrik CLEO di Pandaan Jawa Timur.
Melisa mengemukakan aspek tersebut, didukung dengan diversifikasi produk dan jaminan keamanan konsumsi dengan kemasan bebas Bisphenol A (BPA), bakal mengerek kinerja perusahaan sesuai dengan target yang dibidik.
Baca Juga
“CLEO optimistis mampu mempertahankan pertumbuhan penjualan hingga dua digit di akhir tahun 2024 ini,” katanya.
Per September 2024, perusahaan berkode saham CLEO itu tercatat mengantongi pertumbuhan dua digit baik untuk penjualan maupun laba bersih. Penjualan CLEO per kuartal III/2024 tercatat sebesar Rp1,98 triliun, tumbuh 32% dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp1,50 triliun. Sementara beban pokok tercatat sebesar Rp819,47 miliar, meningkat 22% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp669,91 miliar.
Pertumbuhan penjualan ini mengantarkan laba bersih CLEO per akhir September 2024 di posisi Rp336,5 miliar atau naik 61% dari periode sama sebelumnya.
Sejalan dengan target tersebut, CLEO merilis produk baru berukuran 1 liter. Peluncuran produk ini sekaligus melengkapi portofolio produk CLEO yang lebih bervariasi.
Mengutip laporan keberlanjutan CLEO pada 2023, total konsumsi air CLEO mencapai 4,48 juta kiloliter (kl). Angka tersebut terkoreksi dibandingkan dengan 2022 yang mencapai 4,55 juta kl. Di sisi lain, produksi air minum kemasan pada 2022 dan 2023 masing-masing sebesar 1,48 juta kl dan 1,54 juta kl.
Adapun intensitas emisi gas rumah kaca CLEO pada 2022 dan 2023 masing-masing sebesar 42,1 gram/l dan 45,79 gram/l atau naik dari posisi 2021 di angka 35,37 gram/l.
CLEO turut melaporkan kenaikan signifikan pada penggunaan energi bersih yang mencapai 5,5 GWh pada 2023 atau naik 1.504,03% dibandingkan dengan 2022. Kenaikan ini diperoleh dari pemanfaatan energi surya yang beroperasi sejak akhir 2022 di 8 pabrik kelolaan perusahaan.