Bisnis.com, KUDUS — Nilai transaksi ekonomi kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS) tahun ini berpotensi melampaui target Rp1,5 triliun.
Pada 2023, realisasi transaksi ekonomi KUPS mencapai Rp1,13 triliun. Nilai itu melampaui target yang ditetapkan di angka Rp1 triliun.
“Saya kira target ini bisa dicapai dan bisa dilewati. Kami sedang dalam perhitungan dari kelompok usaha yang ada. Sejauh ini mencapai Rp900 miliar,” kata Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Wilayah Jawa, Kementerian Lingkungan Hidup (LH) Danang Kuncara dalam paparan di lokarkarya jurnalis yang digelar Djarum Bakti Lingkungan, Rabu (13/11/2024).
Dampak ekonomi pelibatan masyarakat dalam pengelolaan kawasan hutan tak hanya sampai di sana. Danang mengemukakan keterlibatan desa dalam perhutanan sosial ikut mengerek indeks desa mandiri (IDM).
Berdasarkan perhitungan selama 2016 sampai 2023, status desa sangat tertinggal meningkat dari 2.193 desa pada 2016 menjadi 189 desa. Status desa mandiri juga naik dari 33 desa pada 2016 menjadi 1.803 desa.
Pengelolaan hutan berbasis perhutanan sosial juga berkontribusi pada target penurunan emisi karbon atau CO2. Melalui mekanisme agroforestri, kawasan perhutanan sosial diestimas bisa menyerap hingga 31,9 juta ton ekuivalen CO2 atau setara 22% dari target penyerapan karbon 2030 sebanyak 140 juta ton CO2 ekuivalen.
Baca Juga
“Ternyata pengembangan agroforestri di kawasan perhutanan sosial berkontribusi cukup signifikan pada penyerapan karbon,” katanya.
Adapun realisasi perhutanan sosial sejauh ini mencapai 8 juta hektare (ha) dari alokasi sebesar 12,7 juta ha hingga 2030 yang ditetapkan.
Sementara itu, Director Communications Djarum Foundation Mutiara Diah Asmara mengemukakan keterlibatan Djarum Foundation dalam upaya konservasi lingkungan tecermin dari sejumlah langkah yang telah diambil. Salah satunya adalah penanaman lebih dari 2,3 juta pohon di sepanjang jalur Pantura, tol Trans Jawa dan tol Trans Sumatra dengan panjang mencapai 3.300 kilometer.
Djarum Foundation juga terlibat dalam penanaman hutan bakau di sejumlah titik di pesisir Pantai Utara dan Pantai Selatan Jawa dan Bali dengan total bibit yang ditanam mencapai 1,1 juta.
“Kami menyadari upaya ini memerlukan keterlibatan generai muda seiring. Karena itu beberapa inisiasi lingkungan ini kami gandeng mahasiswa dari berbagai universitas,” kata Mutiara.