Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

6 Negara Paling Ramah Lingkungan

Simak beberapa negara yang memiliki emisi karbon rendah di dunia dan ramah lingkungan.
Uap mengepul dari tungku dengan latar belakang langit biru cerah. - Bloomberg/Waldo Swiegers
Uap mengepul dari tungku dengan latar belakang langit biru cerah. - Bloomberg/Waldo Swiegers

Bisnis.com, JAKARTA – Untuk mengetahui negara yang paling ramah lingkungan, penilaiannya tidak sekadar penduduk mana yang paling banyak menggunakan sepeda atau rajin mendaur ulang.

Salah satu penilaiannya adalah Indeks Kinerja Lingkungan (EPI/Environmental Performance Index). Dilansir dari World Population Review dan Greenmatch, perhitungan ini dikompilasi Yale University setiap tahunnya.

Ada 58 indikator yang menentukan tingkat ramah lingkungan suatu negara. Negara yang ramah lingkungan biasanya dilihat dari tingkat keterlibatan negara tersebut dalam praktik ramah lingkungan. Semua aspek negara (barang dan jasa, undang-undang, budaya, dan lainnya) berkontribusi sedikit, atau tidak berkontribusi sama sekali, terhadap rusaknya lingkungan.

Pihak swasta dalam negara ramah lingkungan juga terlibat dalam idealisme ini. Diharapkan, perusahaan menjaga sumber daya dan tidak menambah polusi udara, air, dan tanah.

Berikut sejumlah negara yang dinilai paling ramah lingkungan:

1. Estonia

Estonia menduduki peringkat EPI tertinggi pada 2024. Hal ini karena komitmen Estonia sangat menonjol terhadap perubahan iklim. Menurut Invest in Estonia, negara ini memiliki ambisi untuk transisi energi menjadi energi bersih dalam waktu dekat.

Estonia juga merupakan negara dengan perlindungan hewan laut serta wilayah biodiversitas darat yang sangat baik. Terdapat pula komitmen terhadap polusi udara yang sudah rendah per kapita.

Negara ini relatif rendah kinerjanya pada kesehatan lingkungan–dibandingkan skor indikator lainnya, terutama pada bagian limbah rumah tangga.

2. Denmark

Menurut EPI, Denmark mendapat skor tinggi pada hampir semua indikator EPI. Salah satu bagian yang menonjol adalah: energi bersih, pertanian berkelanjutan, dan pengolahan air limbah.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya dari pemerintahan, tetapi tingkat rumah tangga Denmark pun telah menerapkan keramahan lingkungan. Terlapor bahwa 100% populasi Denmark terkoneksi sistem saluran pembuangan, dan 100% air limbah rumah tangga terolah dengan baik.

Namun, emisi karbon dioksida per kapita relatif cukup rendah dibandingkan indikator lainnya. Di sisi lain, Denmark berambisi mencapai emisi “net zero” 2050, yang mana hal ini masih sangat realistis untuk mereka capai.

3. Britania Raya

Britania Raya berhasil berkembang dari skor EPI 54 menjadi 77.7 dalam waktu 10 tahun. Hal ini karena usaha Britania Raya untuk mengontrol emisi gas rumah kaca menjadi nol pada 2050. 

Britania Raya juga memiliki kebijakan perubahan iklim dan kehidupan ekosistem yang cukup baik. Selain itu, negara ini memiliki skor sempurna untuk kebersihan dan air minum.

Negara ini, seperti beberapa negara Eropa lain, perlu mengembangkan pada bidang emisi karbon dioksida. Hal ini kemungkinan karena status Britania Raya sebagai negara industri. 

4. Finlandia

Finlandia menonjol pada fakta bahwa 35% energi dari negara tersebut berasal pada energi terbarukan. Negara ini juga mendapat nilai tinggi pada faktor kebersihan dan pengelolaan limbah rumah tangganya. 

Dalam masalah emisi karbon dioksida, Finlandia memiliki emisi sebesar 7.29 ton per kapita. Namun, terdapat kebijakan untuk berubah–salah satunya mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil sebesar 50% pada 2030.

5. Swedia

Walaupun Swedia diletakkan pada nomor 5 menurut EPI, namun pada sumber lain, Swedia disebut paling ramah lingkungan secara keseluruhan–berdasarkan berbagai indeks. 

Indikator yang dinilai baik dari Swedia adalah kontribusinya terhadap kehidupan laut serta emisi karbon dioksida pada sektor transportasi. Swedia juga memiliki kebijakan ramah lingkungan yang efektif, terkenal berkat penggunaan energi terbarukan. 

6. Luxembourg

Salah satu negara terkecil di Eropa, Luxembourg berprogres dengan pesat dalam menjaga kesehatan lingkungan ketika populasi negara ini juga berkembang dengan cepat. Antara lain, seperti manajemen logam berat, tingkat pemulihan limbah, hingga sanitasi–semuanya mendapat skor baik.

Selain itu, Luxembourg juga menonjol dalam konservasi keberagaman ekosistem, seperti mendapat skor sempurna pada perlindungan hewan. (Ilma Rayhana)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper