Bisnis.com, JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tengah menggodok regulasi atau kebijakan yang berkaitan dengan prinsip ESG atau environmental, social, and governance untuk pembangunan IKN.
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Safitri mengatakan, jika kebijakan itu telah rampung, maka para investor di IKN wajib menaati aturan tersebut.
“Kami merasa bahwa pada tingkat kota, ESG ini juga penting untuk membuat sebuah kebijakan dan mekanisme implementasi yang jelas, bagi kami sendiri di Otoritas, dan bagi semua pihak yang bekerja di IKN," ujar Myrna dalam Seminar Nasional ESG di Jakarta pada Minggu (18/2/2024).
Adapun, beberapa kerangka kebijakan ESG yang tengah disusun meliputi kebijakan umum maupun menyusun panduan-panduan teknis yang secara spesifik mengatur beberapa hal penting terkait fundamental dan keselamatan sosial.
"Misalnya, yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat dan penyelamatan masyarakat. Ini penting karena sekarang sedang di proses konstruksi. Lalu yang berkaitan dengan penduduk asli, komunitas sosial yang berkaitan dengan lingkungan dan lain-lain," katanya.
Beberapa aspek pedoman teknis ESG yang tengah digodok lainnya meliputi risiko dan dampak lingkungan hidup, polusi, konversi hutan, perubahan iklim, keragaman hayati, dan lain sebagainya.
Myrna mengatakan, pihaknya juga tengah memikirkan proses selanjutnya dalam implementasi dari perencanaan ESG di IKN agar para investor yang akan melakukan kegiatan di IKN memiliki referensi yang sama dalam pelaksanaan ESG.
"Jadi ketika nanti semua panduan-panduan teknis ini sudah selesai, maka ini akan menjadi kewajiban juga bagi mereka [investor] yang melakukan kegiatan di IKN untuk menaati semua panduan-panduan yang telah disiapkan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, per akhir Januari 2024, OIKN memaparkan total komitmen investasi publik yang sudah disuntik oleh lembaga pemerintah dan non-pemerintah untuk pembangunan IKN tercatat telah mencapai Rp47,5 triliun.
Dari jumlah tersebut, komitmen investasi dari swasta mencapai Rp35,9 triliun, sementara dari sejumlah lembaga pemerintah senilai Rp11,6 triliun. Perinciannya, investasi perdana di IKN pada September 2023 tercatat tembus Rp22,9 triliun. Kemudian, groundbreaking IKN kedua pada November mencapai Rp15 triliun.
Sederet nama-nama konglomerat yang masuk dalam Konsorsium Nusantara untuk berinvestasi di IKN, yakni Sugianto Kusuma atau Aguan (Agung Sedayu Group), Anthoni Salim (Salim Group), Franky Wijaya (Sinarmas), hingga Boy Thohir (Adaro Group).