Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sah, 3 Industri Strategis Fokus Optimalkan Mineral Kritis

Pemerintahan Presiden Joko Widodo mendorong pengembangan mineral kritis untuk 3 industri strategis.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan kegiatan produksi pertama tambang bawah tanah PT Sumber Daya Energi (SDE), perusahaan tambang bawah tanah yang terafiliasi dengan Qinfa Group Ltd. pada Senin (18/12/2023) di tambang SDE 1, Kotabaru, Kalimantan Selatan - Dok. PT Sumber Daya Energi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan kegiatan produksi pertama tambang bawah tanah PT Sumber Daya Energi (SDE), perusahaan tambang bawah tanah yang terafiliasi dengan Qinfa Group Ltd. pada Senin (18/12/2023) di tambang SDE 1, Kotabaru, Kalimantan Selatan - Dok. PT Sumber Daya Energi

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), fokus untuk mengembangkan mineral kritis dan mineral strategis ke depan secara lebih intensif.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Bidang Tata Kelola Minerba Kementerian ESDM Irwandy Arif mengungkapkan bahwa pemerintah mempunyai perhatian khusus terhadap pengembangan komoditas mineral kritis dan mineral strategis ke depan.

"Mineral kritis dan mineral strategis nantinya akan diarahkan kepada tiga industri strategis," ujarnya, dalam pernyataan resmi, Minggu (4/2/2024).

Industri strategis yang pertama, ungkap Irwandy, adalah industri yang terkait dengan kendaraan listrik atau industri baterai mobil listrik dan motor listrik. Industri tersebut, menurutnya, ekosistemnya akan membutuhkan mineral strategis dan mineral kritis yang sangat banyak.

"Nanti akan ada pembahasan bagaimana produk tembaga dan emas yang akan dikembangkan setelah seleseainya smelter di gresik oleh Freeport dan di Nusa Tenggara Barat oleh Amman Mineral, yang akan merubah produk tembaga kita dari konsentrat tembaga ke katoda tembaga secara keseluruhan dan dari anodanya akan menghasilkan emas," jelasnya.

Hal tersebut, sambung Irwandy, juga akan menunjang terhadap industri strategis yang kedua, yaitu industri terkait energi solar atau energi matahari, baik baterai maupun panel surya.

Industri energi matahari, jelasnya, juga membutuhkan kuarsit atau pasir kuarsa yang kualitasnya akan ditingkatkan, sehingga bisa membentuk komponen-komponen atau ekosistem di dalam industri energi solar.

"Dan yang terakhir, yang ketiga, Industri Strategis yang menjadi perhatian pemerintah dalam konsumsi mineral strategis dan kritis adalah untuk industri pertahanan dan industri kesehatan," jelasnya.

Untuk itu, Irwandy menegaskan kebijakan pertambangan terkait mineral kritis dan mineral strategis ke depan, di antaranya diarahkan untuk peningkatan eksplorasi sumber daya cadangan minerba, termasuk potensi logam tanah jarang dan mineral kritis yang memiliki nilai ekonomi dan bermanfaat dalam kebutuhan teknologi di masa depan.

Selain itu, pemerintah juga akanmendorong lebih intensif kemandirian dan pemenuhan bahan baku industri dari komoditas yang ada di dalam negeri dengan melakukan peningkatan nilai tambah mineral atau hilirisasi.

"Serta dengan menaruh perhatian kepada mineral strategis pada mineral utama, ikutan, dan sisa hasil pengolahan dan/atau pemurnian dan juga mineral kritis," tandasnya.

Sebagai informasi, melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 296.K/MB.01/MEM.B/2023 tentang Penetapan Jenis Komoditas Yang Tergolong Dalam Klasifikasi Mineral Kritis, pada Oktober 2023, pemerintah menetapkan sebanyak 47 komoditas mineral yang masuk dalam klasifikasi mineral kritis.

Daftar 47 Komoditas Mineral Kritis

  1. Aluminium, berasal dari komoditas tambang bauksit
  2. Antimoni, berasal dari komoditas tambang antimoni
  3. Barium, berasal dari komoditas tambang barit
  4. Berilium, berasal dari komoditas tambang berilium
  5. Besi, berasal dari komoditas tambang bijih besi, pasir besi
  6. Bismut, berasal dari komoditas tambang bismut
  7. Boron, berasal dari komoditas tambang boron
  8. Kadmium, berasal dari komoditas tambang cadmium
  9. Feldspar, berasal dari komoditas tambang feldspar
  10. Fluorspar, berasal dari komoditas tambang fluorspar
  11. Fosfor, berasal dari komoditas tambang fosfat
  12. Galena, berasal dari komoditas tambang galena
  13. Galium, berasal dari komoditas tambang galium
  14. Germanium, berasal dari komoditas tambang germanium
  15. Grafit, berasal dari komoditas tambang grafit
  16. Hafnium, berasal dari komoditas tambang hafnium
  17. Indium, berasal dari komoditas tambang indium
  18. Kalium, berasal dari komoditas tambang kalium
  19. Kalsium, berasal dari komoditas tambang kalsium
  20. Kobal, berasal dari komoditas tambang kobal
  21. Kromium, berasal dari komoditas tambang kromit
  22. Litium, berasal dari komoditas tambang litium
  23. Logam Tanah Jarang, berasal dari komoditas tambang logam tanah jarang
  24. Magnesium, berasal dari komoditas tambang magnesium
  25. Mangan, berasal dari komoditas tambang mangan
  26. Merkuri, berasal dari komoditas tambang sinabar
  27. Molibdenum, berasal dari komoditas tambang molibdenum
  28. Nikel, berasal dari komoditas tambang nikel
  29. Niobium, berasal dari komoditas tambang niobium
  30. Palladium, berasal dari komoditas tambang palladium
  31. Platinum, berasal dari komoditas tambang platina
  32. Ruthenium, berasal dari komoditas tambang ruthenium
  33. Selenium, berasal dari komoditas tambang selenium
  34. Seng, berasal dari komoditas tambang seng
  35. Silika, berasal dari komoditas tambang pasir kuarsa, kuarsit, kristal kuarsa
  36. Sulfur, berasal dari komoditas tambang belerang
  37. Skandium, berasal dari komoditas tambang skandium
  38. Stronsium, berasal dari komoditas tambang stronium
  39. Tantalum, berasal dari komoditas tambang tantalum
  40. Telurium, berasal dari komoditas tambang telurium
  41. Tembaga, berasal dari komoditas tambang tembaga
  42. Timah, berasal dari komoditas tambang timah
  43. Titanium, berasal dari komoditas tambang titanium
  44. Torium, berasal dari komoditas tambang torium
  45. Wolfram, berasal dari komoditas tambang wolfram
  46. Vanadium, berasal dari komoditas tambang vanadium
  47. Zirkonium, berasal dari komoditas tambang zirkon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Gajah Kusumo
Editor : Gajah Kusumo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper