Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BLDF Gencar Tanam Pohon, Berminat ke Perdagangan Karbon?

Bakti Lingkungan Djarum Foundation tanam pohon untuk mendukung pengurangan emisi, belum fokus ke perdagangan karbon
Persemaian Rumpin di Bogor memiliki kapasitas produksi 12 juta bibit pohon per tahun./Bisnis-Iim Fathimah Timorria
Persemaian Rumpin di Bogor memiliki kapasitas produksi 12 juta bibit pohon per tahun./Bisnis-Iim Fathimah Timorria
Ringkasan Berita
  • Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) menanam pohon melalui program Djarum Trees for Life (DTFL) untuk mendukung penurunan emisi, tanpa fokus pada perdagangan karbon.
  • BLDF berharap ekosistem perdagangan karbon makin matang untuk mendukung program penanaman pohon dan mengukur potensi penurunan emisi karbon.
  • BLDF telah menanam lebih dari 23.000 bibit trembesi di ruas tol Trans Sumatra dan lebih dari satu juta bibit bakau di Pantai Utara Jawa Tengah untuk memperbaiki lingkungan dan mencegah abrasi.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) memastikan aksi tanam pohon dalam program Djarum Trees for Life (DTFL) dilakukan untuk mendukung upaya penurunan emisi. Entitas Grup Djarum itu belum mempertimbangkan opsi perdagangan karbon dari potensi penurunan emisi dari pohon-pohon yang telah ditanam.

Program Director BLDF Jemmy Chayadi mengemukakan penanaman pohon yang dilakukan BLDF bermula dari kondisi Kudus, lokasi lahirnya bisnis Djarum, yang gersang, terutama di ruas-ruas jalan di kawasan tersebut. Penanaman pohon diharapkan bisa memperbaiki kondisi lingkungan sekitar.

“Ketika memulai program ini, kami tidak memikirkan soal [perdagangan] karbon. Yang kami pikirkan adalah bagaimana ini bisa menjadi salah satu cara kami untuk membantu mengurangi emisi karbon,” kata Jemmy dalam diskusi di Bandar Lampung, Kamis (31/7/2025).

Meski demikian, Jemmy mengharapkan ekosistem perdagangan karbon dapat makin maju, sehingga mengakomodasi kebutuhan pihak-pihak yang memandang komoditas ini sebagai insentif bisnis.

“Misal dari segi regulasi, market, verifikasi karbon, kreditnya dan lain-lain. Harapan saya tren di dunia akan makin maju dan matang,” tambah Jemmy.

Ekosistem yang makin matang, lanjut Jemmy, juga bakal mendukung program penanaman pohon BLDF, terutama untuk mengukur potensi penurunan emisi karbon.

“Jika ada perusahaan yang memandang menanam pohon sebagai insentif melalui perdagangan karbon, itu hal yang baik. Harapan kami itu jadi pendorong untuk lebih banyak aksi penanaman,” kata dia.

BLDF baru-baru ini memperluas upaya kontribusi penurunan emisi karbon dengan menyerahkan 23.171 pohon trembesi kepada dua pengelola ruas tol Trans Sumatra, yakni PT Bakauheni Terbanggi Besar Toll dan PT Waskita Sriwijaya Toll Road.

BLDF bersama PT Bakauheni Terbanggi Besar Toll dan PT Waskita Sriwijaya Toll Road tercatat telah memulai kerja sama penghijauan ruas tol Trans Sumatra pada 2020 melalui penanaman 8.728 bibit trembesi. Jumlah ini kemudian bertambah hingga 19.124 bibit di ruas tol Bakauheni–Terbanggi Besar.

Hingga saat ini, lebih dari 23.000 bibit trembesi telah ditanam untuk menghijaukan ruas tol sepanjang 179 kilometer. Tidak hanya berhenti pada proses penanaman, DTFL juga melakukan perawatan selama tiga tahun untuk memastikan pohon tumbuh optimal.

Sebagai catatan, penanaman trembesi di ruas jalan tol yang dilakukan BLDF tak hanya menyasar Trans Sumatra. Aksi ini tercatat juga telah menjangkau jalur Pantai Utara Jawa (Pantura), Tol Trans Jawa, Madura, Lombok dan Medan dengan panjang area tertanam mencapai 3.106 kilometer.  BLDF juga telah menanam lebih dari satu juta bibit bakau di Pantai Utara Jawa Tengah untuk mengembalikan ekosistem pantai dan muara serta mencegah abrasi, serta penanaman lebih dari 176 hektare area di lereng Gunung Muria dan Perbukitan Patiayam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro