Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia dan Selandia Baru Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi Hijau

Indonesia dan Selandia Baru sepakat untuk memperkuat kerja sama ekonomi hijau melalui perdagangan berkelanjutan dan transisi energi
Ilustrasi investasi ESG
Ilustrasi investasi ESG

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia dan Selandia Baru sepakat untuk memperkuat kerja sama di sektor ekonomi hijau. Sektor ini diyakini menjadi faktor penting yang tidak bisa diabaikan pada masa mendatang.

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perubahan Iklim Selandia Baru, Simon Watts di Auckland, Selandia Baru, Senin (30/6/2025) mengemukakan bahwa Indonesia memiliki beberapa strategi transisi energi dan ekonomi hijau, di antaranya dengan diversifikasi energi, adopsi kendaraan listrik di sektor transportasi, mekanisme penetapan harga dan pembiayaan karbon serta implementasi perdagangan hijau.

“Transisi energi diharapkan dapat sepenuhnya terwujud pada 2030. Kami berharap, Selandia Baru dapat menjadi mitra kolaboratif dalam mewujudkan target tersebut,” kata Roro, dikutip dari siaran pers, Selasa (1/7/2025).

Roro turut mengundang Selandia Baru untuk meningkatkan kerja sama dan berinvestasi untuk mendorong ekonomi hijau dan perdagangan yang berkelanjutan di Indonesia. Menurutnya, kedua negara memiliki keunggulan komparatif dan juga kepentingan bersama, mengingat posisi geologis keduanya yang berada di wilayah rantai cincin api.

“Banyak peluang bagi kedua negara untuk melakukan perdagangan bilateral berkelanjutan,” katanya.

Beberapa peluang tersebut mencakup kerja sama pengolahan limbah menjadi sumber energi terbarukan, peningkatan kapasitas para petani, nelayan serta perdagangan produk hortikultura dan perikanan. Roro juga mengharapkan perdagangan berkelanjutan dan ekonomi hijau dapat segera terjalin di antara kedua negara dan dilaksanakan secara inklusif dan saling menguntungkan.

Sementara itu, Menteri Perubahan Iklim Selandia Baru, Simon Watts menyatakan, Indonesia dan Selandia Baru memiliki kemiripan dari segi sumber energi. Kedua negara memiliki potensi energi panas bumi signifikan. Selandia Baru merupakan negara yang 80% sumber energinya berasal dari sumber terbarukan, termasuk limbah dan 20% di antaranya berasal dari energi panas bumi. 

“Selandia Baru sendiri telah menerapkan aturan ketat penggunaan plastik sekali pakai sejak lima tahun lalu. Selain itu, penting pula memilah sampah rumah tangga, sehingga secara langsung membantu tata kelola limbah terpadu dari pemerintah di tingkat lanjut,” ujar Watts. 

Indonesia sendiri menargetkan penurunan emisi sebesar 31,89% dengan kemampuan sendiri dan 43,2% dengan dukungan internasional pada 2030, sebagaimana tertuang dalam pada Nationally Determined Contribution (NDC) 2023. Indonesia juga berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) paling lambat pada 2060.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper