Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Baterai Mobil Listrik Terbesar CATL Siapkan Insentif untuk Pemasok

Produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia CATL akan memberikan insentif bagi pemasok dalam rantai pasoknya yang bisa menurunkan emisi karbon
Ilustrasi baterai lithium-ion/Bloomberg-Qilai Shen
Ilustrasi baterai lithium-ion/Bloomberg-Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd., atau CATL, bakal memberikan insentif bagi pemasok dalam rantai pasoknya yang berhasil menurunkan emisi. Langkah ini ditempuh CATL untuk mengurangi dampak iklim dari operasional bisnisnya.

Perusahaan manufaktur yang memasok baterai untuk Tesla Inc., Volkswagen AG hingga Ford Motor Co., tersebut menargetkan netralitas karbon di seluruh operasional intinya pada tahun ini. CATL juga menargetkan netral karbon di seluruh rantai pasoknya pada 2035.

“Pemasok-pemasok kami bekerja keras. Kami menyiapkan sejumlah insentif untuk membeli lebih banyak jika performa dari target ESG [environmental, social and governance] mereka lebih baik. Pemutakhiran teknologi dapat membantu mereka mencapai target tersebut,” kata miliarder pendiri CATL, Robin Zeng, dalam sebuah wawancara yang dikutip Bloomberg, Kamis (22/5/2025).

Jejak emisi karbon cakupan 3 yang meliputi rantai pasok CATL berkontribusi hingga 95% dari total 118,3 juta ton CO2 yang dihasilkan perusahaan pada 2024. Laporan ESG perusahaan mengungkap bahwa emisi langsung yang dihasilkan dari produksi baterai CATL naik sekitar 5%, seiring dengan output yang naik sepertiga kali.

Adopsi baterai lithium-ion dalam kendaraan dan jaringan listrik memang membantu menurunkan emisi di sektor transportasi dan energi, tetapi para pemasok tetap berada di bawah tekanan untuk meminimalkan dampak lingkungan dan iklim mereka — terutama yang berasal dari bahan mentah dan proses manufaktur yang padat energi.

Produksi di China, yang mendominasi sektor baterai, umumnya memiliki intensitas emisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain, menurut laporan McKinsey & Co. tahun 2023.

Zeng menyatakan bahwa staf CATL memberikan bantuan teknologi tertentu kepada pemasok untuk mendukung upaya dekarbonisasi mereka. Dia meyakini bahwa komitmen penurunan emisi dalam aktivitas produksi tidak akan memperbesar beban biaya dalam jangka pendek.idak benar.”

Dalam laporan ESG-nya, CATL juga menyebut bahwa perusahaan telah mengategorikan jejak karbon dari lebih dari 130 pemasok bahan mentah dan komponen, termasuk foil tembaga, grafit, dan casing aluminium.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper