Bisnis.com, JAKARTA — PT Sri Pertiwi Sejati (SPS) mengembangkan kawasan hunian berkonsep alam seluas 500 hektare di Jakarta.
CEO Cinity Ming Liang mengatakan pihaknya mengembangkan konsep smart city dan keharmonisan dengan alam. Perusahaan menggandeng Lawang Ijo dan Aesler Group, wujudkan kota mandiri yang berstandar internasional dengan landscape yang menakjubkan dan tentunya fungsional. Setiap elemen pengembangan memperhatikan aspek keberlanjutan di dalam kawasan sebagai kota mandiri
Rencananya, di lahan seluas 500 hektare yang meliputi CBD 350 hektare, greenbelt seluas 22 hektare, thematic semi-outdoor mal 20 hektare, dan area hunian, pusat bisnis, pendidikan, kesehatan dan lainnya.
"Cikarang punya kota mandiri baru, karena berbeda dari lainnya Cinity hadir memiliki konsep the real township. Jauh dari kawasan industri, mengembangkan smart city dan tentunya didukung dengan world class infrastructure," Rabu (23/4/2025).
Adapun kawasan ini mengusung konsep smart city dimana mengusung masa depan kota yang cerdas, namun tetap menyatu dengan lingkungan. Hal ini bukan hanya sekedar hunian, tetapi juga pusat inovasi perkotaan yang memperhatikan keberlanjutan. Dalam pengembangannya menjadi kawasan Smart City, Cinity menerapkan beragam konsep ramah lingkungan yang tentunya bersinergi dengan teknologi. Salah satunya adalah Cinity bekerja sama dengan PT Remala Abadi dalam pemasangan jaringan fiber optic.
Menurutnya, Cinity menjadi jawaban atas kebutuhan hunian berkualitas di kawasan yang padat dan berkembang di Cikarang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Bekasi mencatat pertumbuhan penduduk lebih dari 2,4 juta jiwa pada tahun 2024, dengan lebih dari 60% berada di usia produktif. Hal ini menjadikan properti di kawasan seperti Cinity memiliki potensi pertumbuhan nilai sangat tinggi baik sebagai tempat tinggal maupun investasi jangka panjang.
Baca Juga
"Kami terus melakukan pembangunan yang masif dan progresif. Untuk proses pembangunan klaster hunian maupun ruko akan ditargetkan serah terima tahap pertama di akhir tahun 2025. Hal ini dapat dipastikan karena pembangunan yang pesat, dan progresif sesuai dengan perencanaan tata ruang Kabupaten Bekasi," ucap Ming.