Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia berambisi menyalip Amerika Serikat (AS) dalam pemanfaatan energi panas bumi atau geotermal pada 2029.
Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi menyebut, saat ini kapasitas dari pembangkit listrik panas bumi (PLTP) di Indonesia mencapai 2,68 gigawatt (GW).
Realisasi ini menjadikan Indonesia sebagai negara terbesar ke-2 di dunia yang memanfaatkan panas bumi setelah AS. Sementara itu, AS saat ini memanfaatkan panas bumi mencapai 3,6 GW.
Eniya pun mengungkapkan pada peta jalan pengembangan panas bumi ke depan akan ada penambahan kapasitas sebesar 1,1 GW hingga 2029. Menurutnya, dengan tambahan itu, RI bisa menyalip AS. Terlebih Negeri Paman Sam saat ini lebih berfokus pada pemanfaatan batu bara.
"Dalam 5 tahun ke depan kira-kira [akan menambah] 1,1 GW, jadi sampai kabinet ini, insyaallah bisa 1,1 GW. Mudah-mudahan Amerika juga enggak nambah-nambah, aman gitu ya, dan kita bisa menjadi the top of the world," kata Eniya dalam acara Press Conference The 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025 di Jakarta, Senin (14/4/2025).
Eniya pun mengingatkan bahwa Indonesia memiliki potensi panas bumi yang besar, yakni 24 GW. Saat ini, pemanfaatan energi yang terkandung di perut bumi tersebut baru sebesar 11%.
Oleh karena itu, dia mengajak para pemangku kepentingan bekerja sama demi mendongkrak instalasi PLTP.
"Nah, ini kita punya potensi yang sangat besar di dunia, dan ini kita harapkan instalnya lebih masif lagi," kata Eniya.
Hingga saat ini, kapasitas PLTP RI mencapai 2,68 GW. Angka tersebut naik sekitar dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Kapasitas listrik PLTP tersebut mencakup 18,5% total kapasitas listrik energi baru dan terbarukan (EBT) nasional atau 3% dari total kapasitas listrik di Indonesia.
Adapun, dari total kapasitas pembangkit geotermal yang beroperasi, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mengelola 13 wilayah kerja panas bumi (WKP) dan 1 penugasan dengan total kapasitas terpasang sebesar 1,87 GW.
Besarnya potensi panas bumi Tanah Air telah mendapatkan perhatian internasional, terutama lewat dukungan pembiayaan. Belum lama ini, Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) mengucurkan pembiayaan sebesar US$92,6 juta dolar AS atau sekitar Rp1,51 triliun untuk memajukan energi listrik panas bumi Indonesia melalui perluasan fasilitas panas bumi di Muara Laboh di Sumatra Barat.
RI Berambisi Salip AS jadi 'Raja' Panas Bumi pada 2029
Indonesia berambisi menyalip Amerika Serikat (AS) dalam pemanfaatan energi panas bumi atau geotermal pada 2029.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Mochammad Ryan Hidayatullah
Editor : Denis Riantiza Meilanova
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
