Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan energi terbarukan asal Uni Emirat Arab, Masdar, mengumumkan pada Kamis (10/4/2025) bahwa mereka telah menyelesaikan akuisisi penuh terhadap Terna Energy, perusahaan energi terbarukan asal Yunani. Langkah ini memperkuat strategi ekspansi internasional Masdar di tengah tekanan industri akibat tingginya suku bunga dan biaya utang.
Masdar sebelumnya mengakuisisi 70% saham Terna pada November tahun lalu dengan harga €20 per saham. Kesepakatan tersebut memberikan Terna nilai perusahaan sebesar €3,2 miliar (sekitar US$3,52 miliar) dan valuasi ekuitas senilai €2,4 miliar. Sisa saham kemudian diambil alih dengan harga yang sama melalui penawaran wajib dan penghapusan kepemilikan publik (squeeze-out).
CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramah mengatakan bahwa akuisisi ini menegaskan komitmen perusahaan terhadap transformasi energi di Yunani dan kawasan Eropa secara lebih luas.
Masdar juga tengah membidik ekspansi ke Asia dan Amerika Serikat. Di Indonesia, Masdar tercatat turut berinvestasi di perusahaan panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) dan terlibat dalam proyek energi terbarukan PLN PLTS terapung Cirata berkapasitas 145 megawatt (MW).
Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 100 gigawatt (GW) pada 2030, meningkat dari sekitar 51 GW yang saat ini masih dalam berbagai tahap pengembangan.
Berkantor pusat di Abu Dhabi, Masdar dikendalikan oleh tiga entitas besar UEA yakni perusahaan listrik dan air TAQA, raksasa minyak pelat merah ADNOC, serta dana kekayaan (wealth fund) Mubadala Investment Company.
Baca Juga
Reuters melaporkan bulan lalu bahwa Masdar berada pada tahap awal mempertimbangkan penawaran umum perdana (IPO).