Bisnis.com, JAKARTA — Tren mode kekinian atau industri fast fashion semakin mempercepat bumi mengalami bencana lingkungan. Pasalnya, jumlah pakaian yang setara dengan satu truk sampah dibakar atau dikirim ke tempat pembuangan sampah setiap detiknya.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan tindakan segera untuk mengekang dampak buruk industri tekstil terhadap planet ini.
“Berpakaian untuk membunuh dapat membunuh planet ini,” ujarnya dikutip dari laman United Nations, Selasa (8/4/2025).
Menurutnya, industri mode merupakan salah satu sektor yang paling berpolusi di dunia dimana menyumbang emisi gas rumah kaca sebesar 8%. Hal ini karena industri mode mengkonsumsi air dalam jumlah besar yakni sekitar 215 triliun liter per tahun atau setara 86 juta kolam renang berukuran Olimpiade.
Selain itu, industri mode menggunakan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan ekosistem.
“Meskipun angka-angka ini mengejutkan, namun pakaian diproduksi dan dibuang pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, didorong oleh model bisnis yang mengutamakan kecepatan dan sekali pakai daripada keberlanjutan,” katanya.
Baca Juga
Industri mode menjadi tren yang berubah dengan cepat dimana pakaian sering dibuang setelah dipakai beberapa kali. Para ahli memperkirakan menggandakan masa pakai pakaian dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 44%. Namun, industri ini juga memiliki peluang menarik untuk mengubah kehidupan dan mata pencaharian menjadi lebih baik.
“Para desainer bereksperimen dengan bahan daur ulang. Konsumen semakin menuntut keberlanjutan. Di banyak negara, pasar penjualan kembali sedang berkembang pesat,” ucapnya.
Guterres memperingatkan krisis limbah dalam mode hanyalah gejala dari masalah global yang jauh lebih besar.
Manusia secara global menghasilkan lebih dari 2 miliar ton sampah setiap tahun yang mencemari tanah, udara, dan air, yang secara tidak proporsional memengaruhi masyarakat. Banyak negara yang kekurangan infrastruktur pengelolaan sampah membuang sampah di pantai sehingga meningkatkan pencemaran lingkungan.