Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nol Emisi 2050 Dinilai Mustahil, Ini Alasannya

Kekuatan politik konservatif di Inggris menyangsikan target nol emisi pada 2050, karena memicu biaya energi tinggi.
Tumpukan batu bara di depan cerobong asap industri dengan latar langit biru./Bloomberg - Waldo Swiegers
Tumpukan batu bara di depan cerobong asap industri dengan latar langit biru./Bloomberg - Waldo Swiegers

Bisnis.com, JAKARTA- Partai Konservatif Inggris menyebutkan target nol emisi pada 2050 merupakan hal yang mustahil, bumbu politik mewarnai pernyatan terbuka tersebut.

Pemimpin Partai Konservatif Inggris Kemi Badenoch menjelaskan ekonomi Inggris tidak akan menggapai target nol emisi karbon pada 2050. Pernyataan ini berbeda dengan persepsi dan kesepakatan politik yang digalang di Inggris.

Badenoch melontarkan pernyataan tersebut sebelum berpidato secara resmi. Dia menjelaskan sejauh ini, Pemerintah Inggris tidak memiliki rencana yang dapat dilaksanakan untuk mencapai target emisi dalam seperempat abad mendatang, dan kebijakan hanya akan menaikkan biaya energi konsumen.

“Satu-satunya cara untuk mendapatkan kembali kepercayaan pemilih adalah dengan mengatakan kebenaran yang tidak terbantahkan," katanya, dikutip dari Bloomberg, pada Selasa (18/3/2025).

Lebih jauh, Badenoch menyindir kemustahilan tersebut didukung alasan logis. "Siapa pun yang telah melakukan analisis serius tahu bahwa hal itu tidak dapat dicapai tanpa penurunan serius dalam standar hidup kita atau dengan membuat kita bangkrut," tambahnya.

Badenoch berupaya untuk memenangkan kembali suara pemilih yang hilang dari partainya di sayap kanannya kepada Partai Reformasi UK milik Nigel Farage, yang memperoleh 14% suara dalam pemilihan umum tahun lalu.

Farage telah berulang kali menentang tujuan hijau Inggris untuk tahun 2050, yang diabadikan dalam undang-undang dan telah didukung oleh Partai Buruh yang berkuasa dan Partai Konservatif, yang berkuasa selama 14 tahun sejak 2010.

Partai-partai kecil lainnya, termasuk Partai Demokrat Liberal dan Partai Hijau juga mendukung tujuan untuk menghilangkan gas rumah kaca.

Badenoch akan berusaha untuk memoderasi nadanya dengan mengatakan bahwa mencoba untuk mengurangi dampak manusia terhadap lingkungan sambil menjaga biaya energi tetap rendah.

“Keduanya merupakan tujuan yang mulia tetapi kebijakan Inggris saat ini sebenarnya mengarah pada biaya yang terlalu tinggi dan kemajuan yang terlalu sedikit," simpul Badenoch.

Dia melanjutkan bahwa perdebatan soal nol bersih yang disampaikannya bukan berupaya untuk melakukan penilaian moral.

"Saya tentu tidak memperdebatkan apakah perubahan iklim itu ada. Perubahan itu memang ada. Saya sangat ingin meninggalkan warisan lingkungan yang jauh lebih baik untuk anak-anak saya dan Anda. Namun, tampaknya Barat tidak akan mendekati nol emisi pada tahun 2050," tutup Badenoch.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper