Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Organisasi Iklim Milik Bill Gates Lakukan PHK di AS dan Eropa, Kenapa?

Puluhan pekerja Breakthrough Energy yang didirikan Bill Gates diberhentikan di AS dan Eropa di tengah manuver Presiden AS Donald Trump dalam kebijakan iklim
Breakthrough Energy didirikan Bill Gates
Breakthrough Energy didirikan Bill Gates

Bisnis.com, JAKARTA — Breakthrough Energy, kelompok iklim yang didanai oleh salah satu pendiri Microsoft Corp., Bill Gates, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap puluhan karyawan di Amerika Serikat (AS) dan Eropa setelah memutuskan hengkang dari advokasi kebijakan publik yang sebelumnya menjadi pilar utama misinya.

Kelompok ini memberhentikan seluruh stafnya di Eropa, serta seluruh tim kebijakan publik di AS dan anggota staf yang bertanggung jawab atas kemitraan, menurut seseorang yang mengetahui keputusan tersebut seperti diberitakan Bloomberg, Kamis (13/3/2025).

Langkah ini diambil Breakthrough Energy di tengah keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mendorong penggunaan bahan bakar fosil dan pembatalan regulasi terkait iklim era Joe Biden oleh Partai Republik. Gates adalah salah satu pendukung regulasi-regulasi tersebut agar lolos di Kongres pada 2022.

Breakthrough Energy yang didirikan Bill Gates menaungi berbagai inisiatif percepatan transisi energi bersih. Organisasi ini juga mencakup Breakthrough Energy Ventures, salah satu investor terbesar di teknologi iklim tahap awal dengan investasi di lebih dari 120 perusahaan, serta program hibah bagi pendiri perusahaan tahap awal dan Breakthrough Catalyst, platform pendanaan yang berfokus pada teknologi iklim baru.

"Bill Gates tetap berkomitmen untuk memajukan inovasi energi bersih yang dibutuhkan untuk mengatasi perubahan iklim," kata juru bicara Breakthrough Energy dalam pernyataan yang dikirim melalui email.

"Karyanya di bidang ini akan terus berlanjut dan berfokus pada membantu mendorong solusi energi bersih yang andal, terjangkau, dan memungkinkan kesejahteraan bagi semua orang di seluruh dunia,” lanjut pernyataan tersebut.

Sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih sebesar US$160,1 miliar, Gates telah lama menjadi pendukung isu-isu iklim. Dalam bukunya yang terbit pada 2021, How to Avoid a Climate Disaster, Gates menulis bahwa pengembangan kebijakan baru diperlukan untuk mendukung penerapan teknologi iklim mutakhir.

Keputusan Breakthrough Energy juga terjadi di tengah manuver Trump untuk membatalkan upaya federal dalam menangani perubahan iklim, termasuk memberhentikan staf Badan Perlindungan Lingkungan (Environmental Protection Agency/EPA), membatalkan hibah proyek iklim, dan menarik AS dari Perjanjian Paris.

Pada Rabu (12/3/2025), EPA mengumumkan perombakan besar-besaran terhadap regulasi iklim, termasuk merevisi temuan bahaya (endangerment finding) yang menjadi dasar hukum bagi sebagian besar peraturan perubahan iklim lembaga tersebut.

"Di Amerika Serikat khususnya, percakapan tentang iklim telah disimpangkan oleh politik," tulis Gates dalam pengantar bukunya pada 2021. "Beberapa hari, rasanya seolah-olah kita hampir tidak memiliki harapan untuk mencapai kemajuan apa pun."

Penarikan diri dari advokasi iklim ini terjadi bersamaan dengan pemotongan bantuan luar negeri oleh AS, sebuah bidang di mana Gates juga menjadi donor utama. Organisasi nirlabanya, Gates Foundation, beroperasi dengan anggaran miliaran dolar dan memiliki fokus yang kuat pada pengembangan di luar negeri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper