Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemilik Mobil Listrik BYD Bisa Klaim Karbon dari Jarak Tempuh

Konsumen mobil listrik BYD di Thailand, bisa mengklaim emisi karbon yang bisa ditukar dengan diskon pengisian daya.
Mobil MPV Denza D9 sub-brand dari BYD dipamerkan di showroom Denza di Shenzen, China - BISNIS/Fitri Sartina Dewi.
Mobil MPV Denza D9 sub-brand dari BYD dipamerkan di showroom Denza di Shenzen, China - BISNIS/Fitri Sartina Dewi.

Bisnis.com, JAKARTA- Para konsumen mobil listrik BYD di Thailand bisa mengklaim karbon dari jarak tempuh yang bisa ditukar dengan insentif pengisian daya.

Seperti dikutip dari nationthailand.com, pada Senin (10/2/2025),  salah satu distributor mobil listrik menerapkan klaim karbon yang bisa dipergunakan konsumen akhir.

Distributor BYD Thailand yakni Rever Automotive telah meluncurkan inisiatif untuk mengimbangi dan mengklaim kredit karbon bagi pengguna akhir di Thailand.

Berbicara pada konferensi pers pada akhir 2023, CEO Rever Automotive Pratarnwong Phronprapha mengatakan langkah tersebut adalah bagian dari upayanya untuk mendorong masyarakat Thailand agar mengadopsi mobil Electric Vehicle (EV) secara luas sekaligus melengkapi ekosistem kendaraan ramah lingkungan dan bersih ini.

Dia mengatakan inisiatif ini akan membantu meningkatkan kesadaran mengenai mekanisme kredit karbon dan manfaatnya di kalangan konsumen Thailand.

Menurutnya, bahwa semakin banyak keuntungan dan manfaat yang didapat masyarakat Thailand dari penggunaan kendaraan listrik, semakin besar pula adopsi kendaraan tersebut, yang pada akhirnya akan membantu meningkatkan penjualan kendaraan listrik serta prospek pertumbuhan industri kendaraan listrik secara keseluruhan.

Pratarnwong menjelaskan bahwa proyek kredit karbon ini merupakan bagian dari kampanye baru perusahaan, “ReverLution”, yang bertujuan untuk membangun dan mempertahankan Thailand sebagai masyarakat rendah karbon terkemuka.

Pratarnporn Phornprapha, wakil CEO Rever Automotive, mencatat bahwa karena setiap negara di seluruh dunia telah mengumumkan komitmennya yang jelas untuk mencapai emisi nol karbon bersih dalam jangka waktu di masa depan.

Namun, mekanisme penyeimbangan emisi karbon dan kredit karbon tidak akan menjadi kepatuhan yang harus dipatuhi oleh semua orang.

Menurut Protokol Kyoto, yang mengembangkan sistem perdagangan emisi dalam bentuk "Kredit Karbon", kredit tersebut didasarkan pada sistem "Cap-and-Trade" dan bertujuan untuk mengurangi emisi bensin secara keseluruhan.

Hal ini memberikan insentif bagi perusahaan mana pun untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperoleh pendapatan tambahan dengan menjual surplus kredit.

Hingga saat ini, sebagian besar program kredit karbon masih terbatas pada transaksi bisnis-ke-bisnis. Oleh karena itu, kredit karbon Rever Automotive dapat menjadi program pertama di dunia yang memungkinkan pengguna akhir mengklaim kredit karbon untuk penggunaan kendaraan listrik mereka.

Pratarnporn mengatakan pemilik BYD EV harus mengklik tombol persetujuan di aplikasi agar perusahaan dapat melacak jarak tempuh mereka. Jarak tempuh tersebut akan dikonversi menjadi kredit karbon, yang dapat ditukarkan oleh pelanggan dengan manfaat lain, seperti menggunakan kredit tersebut untuk membayar biaya pembebanan biaya di jaringan stasiun pengisian daya miliknya sendiri dan jaringan mitranya di seluruh negeri.

Dia mengatakan bahwa lebih banyak pilihan manfaat akan segera diumumkan, sambil menjanjikan bahwa semua produk dan layanan yang berpartisipasi dalam program kredit karbon akan menjadi produk yang digunakan pelanggan sehari-hari.

Dia mengatakan bahwa Rever Automotive telah membentuk tim untuk menghitung jarak tempuh untuk kredit karbon, berdasarkan Standar Karbon Terverifikasi Verra, standar internasional global untuk kredit karbon.

“Pengguna BYD dapat yakin bahwa seluruh jarak tempuh mereka akan dikonversi menjadi kredit karbon dengan harga pasar yang adil dan kompetitif,” ungkap Pratarnporn.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper