Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Semen, Pupuk hingga Kertas Diminta Terapkan Teknologi CCU untuk Tekan Emisi Karbon

Industri manufaktur didorong untuk menerapkan teknologi Carbon Capture Utilization (CCU) sebagai langkah menekan emisi karbon.
Petani beraktivitas dengan latar belakang pabrik semen milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Sumber Arum, Kerek, Tuban, Jawa Timur./Bisnis-Nurul Hidayat
Petani beraktivitas dengan latar belakang pabrik semen milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Sumber Arum, Kerek, Tuban, Jawa Timur./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Industri manufaktur didorong untuk menerapkan teknologi Carbon Capture Utilization (CCU) sebagai langkah menekan emisi karbon.

Terdapat empat subsektor utama yang menjadi perhatian dalam proses dekarbonisasi yaitu industri semen, pupuk, besi & baja, serta pulp dan kertas. 

Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S. A. Cahyanto mengatakan keempat industri tersebut menjadi fokus utama karena kontribusinya yang signifikan terhadap total emisi karbon industri nasional. 

Pihaknya memilih teknologi CCU karena dinilai dapat mendukung industri dalam proses mengurangi emisi, sekaligus menghasilkan produk yang bernilai ekonomi.

"Dengan dukungan inovasi teknologi, kebijakan yang relevan, dan sinergi yang erat, kami yakin bahwa target NZE dapat tercapai lebih cepat," kata Eko, dikutip Senin (27/1/2025). 

Teknologi CCU disebut memungkinkan karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan oleh proses industri dapat ditangkap, diproses, dan diubah menjadi produk berguna yang bisa dimanfaatkan oleh sektor industri lainnya. 

Hal ini selaras dengan pendekatan yang diterapkan mencakup penggunaan teknologi rendah karbon, efisiensi energi, dan pencegahan polusi di seluruh rantai produksi.

"Dalam upaya menekan dampak polutan udara dan/atau emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari proses produksi, sektor industri turut berkontribusi dalam upaya pengurangan emisi melalui pencapaian target Enhanced NDC (ENDC) untuk menurunkan emisi GRK," jelasnya, 

Eko mencontohkan salah satu proyek percontohan (pilot project) penggunaan teknologi penangkapan dan pemanfaatan karbon untuk mengurangi emisi di sektor petrokimia. 

Proyek tersebut merupakan kerja sama antara Kemenperin, UWin Resources Regeneration Inc., dan PT. Petrokimia Gresik. Adapun, UWin Resources Regeneration Inc., memiliki pengalaman dalam mengembangkan teknologi Carbon Capture and Industrial Emission Reduction (CCIER). 

Proyek percontohan ini akan dilaksanakan di PT Petrokimia Gresik, yang termasuk dalam subsektor industri petrokimia yang menjadi prioritas dekarbonisasi. 

Kemenperin berharap proyek ini dapat menjadi contoh bagi industri lainnya untuk mengikuti jejak yang sama. Kemenperin juga membuka kesempatan kerja sama dengan stakeholder lain untuk mencapai target NZE pada tahun 2050.

"Proyek percontohan yang kami jalankan di PT Petrokimia Gresik ini adalah langkah awal yang sangat penting. Kami berharap teknologi CCU dapat diterapkan secara luas, tidak hanya di sektor petrokimia, tetapi juga di sektor-sektor lainnya yang menghasilkan emisi karbon tinggi," jelasnya.

Proyek percontohan ini diharapkan tidak hanya berhasil mengurangi emisi CO2, tetapi juga dapat mempercepat transformasi menuju industri hijau yang lebih berkelanjutan di Indonesia. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper