Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Singapura mendominasi penerbitan green bond atau obligasi hijau di kawasan Asia Tenggara sepanjang 2024. Sementara pemerintah Indonesia menyusul di peringkat kedua dengan selisih nilai yang signifikan.
Berdasarkan data Bloomberg, emisi obligasi Singapura untuk membiayai proyek-proyek hijau tercatat mencapai US$4,69 miliar atau sekitar Rp74,47 triliun. Nilai itu setara dengan 53,76% emisi green bond di Asia Tenggara yang bernilai total US$8,72 miliar.
Nilai emisi tersebut juga melampaui realisasi pada 2023 yang berjumlah US$2,61 miliar. Singapura juga mendominasi penerbitan green bond tahun lalu dengan kontribusi 31,84% dari total emisi obligasi hijau di kawasan Asia Tenggara.
Kementerian Keuangan Singapura mengemukakan bahwa penerbitan green bond merupakan bagian dari upaya dekarbonisasi dan pendalaman pasar keuangan yang lebih hijau. Pada 2022, pemerintah Negeri Singa mengumumkan target penerbitan obligasi hijau senilai US$35 miliar pada 2030, baik yang diterbitkan pemerintah maupun badan hukum.
Lain halnya dengan pemerintah Indonesia yang sepanjang 2024 telah menerbitkan obligasi hijau dengan nilai total US$760,64 juta. Nilai itu merepresentasikan 8,71% dari total emisi dan lebih rendah daripada tahun sebelumnya yang menembus US$1,61 miliar.
Mengikuti jejak pemerintahnya, dua perusahaan investasi real estate asal Singapura menempati peringkat ketiga dan keempat penerbit obligasi hijau dengan nilai emisi terbesar di Asia Tenggara. Kedua perusahaan tersebut adalah OUE Real Estate Investment Trust dengan nilai emisi US$414,05 juta dan CapitaLand Integrated Commercial Trust dengan total emisi sepanjang 2024 sebesar US$373,69 juta.
Baca Juga
PT Sorik Marapi Geothermal Power menempati peringkat kelima dengan nilai emisi US$350 juta. Perusahaan yang berlokasi di Mandailing, Sumatra Utara ini mengoperasikan salah satu pembangkit listrik tenaga panas bumi dengan kapasitas terbesar di Indonesia. Proyek Sorik Marapi menargetkan konektivitas listrik dengan total energi sebesar 45 megawatt ke jaringan PT PLN.
Beberapa perusahaan Indonesia lain yang masuk jajaran penerbit green bond di Asia Tenggara di antaranya adalah PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. (BBRI) dengan nilai emisi US$80,22 juta dan menempati peringkat ke-17.
Kemudian PT Indonesia Infrastructure Finance dengan emisi US$21,58 juta di peringkat 23 dan PT Sinar Mas Group dengan emisi US$16,03 juta di peringkat ke-25.