Bisnis.com, JAKARTA — Total emisi green bond atau obligasi hijau di dunia menjelang tutup tahun 2024 mencapai US$526,27 miliar atau setara Rp8.379,13 triliun yang berasal dari 1.821 emisi atau penerbitan oleh sejumlah negara dan korporasi global.
Data Bloomberg per 22 November 2024 mencatat emisi obligasi hijau sebanyak Rp8,37 kuadriliun dari total 1.821 emisi tersebut berasal dari 753 entitas, baik negara maupun korporasi.
Adapun, dari total penerbitan green bond Rp8,37 kuadriliun itu, sumbangan obligasi hijau dari Indonesia pada 2024 hanya berkisar US$878,47 juta atau setara Rp13,96 triliun (0,17% dari total emisi green bond di dunia).
Emisi obligasi hijau itu disumbang oleh Pemerintah Indonesia dan tiga korporasi nasional, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Indonesia Infrastructure Finance, dan grup Sinarmas.
Dalam catatan Bloomberg, Pemerintah Indonesia telah menerbitkan empat green bond senilai total US$760,64 juta atau setara Rp12,07 triliun sekaligus menempatkan RI di peringkat 170 penerbitan obligasi hijau terbesar dunia, dari total 753 issuer pada 2024.
Emisi Green Bond BRI Tahun 2024
Selanjutnya, masih dari data Bloomberg, upaya untuk mendukung keberlanjutan, disumbang oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang berada di peringkat 558 dengan emisi US$80,22 juta atau setara Rp1,27 triliun melalui dua kali penerbitan.
Emiten yang memiliki kode saham BBRI di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu tercatat menjadi satu-satunya emiten BUMN yang menerbitkan obligasi hijau pada 2024.
Dalam catatan Bisnis, pada Selasa (27/2/2024), BRI sempat menyampaikan informasi keterbukaan mengenai rencana penerbitan green bond melalui Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2024 sebesar Rp2,5 triliun.
Rencananya, penerbitan dilakukan dalam tiga seri, yaitu Seri A sebesar Rp1,23 triliun dengan jangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi dan kupon 6,15%, lalu Seri B sebesar Rp879,43 miliar dengan jangka waktu 2 tahun dan kupon 6,25%, serta Seri C sebesar Rp382,9 miliar berjangka waktu 3 tahun dengan kupon 6,25%.
SEVP Treasury & Global Services BBRI Achmad Royadi kala itu mengatakan seluruh dana yang diperoleh bakal digunakan untuk pembiayaan maupun membiayai kembali kegiatan dalam kategori kegiatan usaha berwawasan lingkungan dan untuk kegiatan modal kerja.
Obligasi hijau BBRI pada 2024 ini merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun lalu, BRI menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap II Tahun 2023.
Total target dana yang akan dihimpun dari penerbitan green bond BRI itu sebesar Rp15 triliun dan dilakukan bertahap selama 3 tahun, dari 2022 hingga 2024.
Emisi Obligasi Hijau Indonesia Infrastructure Finance
Selanjutnya, Bloomberg mencatat PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) telah menerbitkan green bond sebesar US$21,58 juta atau setara Rp341,69 miliar dalam satu kali penerbitan dan sekaligus menempatkan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang pembiayaan infrastruktur di peringkat 725, dari 753 issuer green bond dunia pada 2024.
Berdasarkan catatan Bisnis, pada Desember 2023, IIF sempat menyampaikan informasi keterbukaan di BEI mengenai rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Indonesia Infrastructure Finance Tahap II Tahun 2024 dengan jumlah pokok Rp1 triliun, yang terbagi dalam empat seri, yaitu seri A sebesar Rp200 miliar, seri B (Rp250 miliar), seri C (Rp300 miliar), dan seri D (Rp250 miliar).
Dalam prospectus disebutkn bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak tanggal emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi.
Pembayaran Bunga Obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada tanggal 25 Januari 2025 sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 5 November 2025 untuk Seri A, tanggal 25 Oktober 2027 untuk Seri B, tanggal 25 Oktober 2031 untuk seri C, dan tanggal 25 Oktober 2034 untuk seri D yang juga merupakan Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dari masing-masing Seri Pokok Obligasi.
IIF menyebut penerbitan obligasi ini dimaksudkan untuk mengundang masyarakat secara luas untuk turut berpartisipasi dalam pembiayaan proyek infrastruktur yang berkelanjutan.
Adapun, yang dimaksud proyek infrastruktur yang berkelanjutan adalah proyek yang dalam prosesnya (perencanaan – konstruksi – operasi) memperhatikan dan menerapkan prinsip-prinsip Sosial & Lingkungan (Social & Environmental-S&E) sesuai dengan standar yang berlaku baik secara nasional maupun internasional yang didanai Perseroan.
Obligasi Hijau Grup Sinarmas
Sementara itu, grup Sinarmas, menurut catatan Bloomberg, telah melakukan emisi green bond sebesar US$16,03 juta atau sekitar Rp254,34 miliar melalui enam kali emisi dan sekaligus menempatkan grup yang didirikan oleh taipan konglomerat Eka Tjipta Widjaja di peringkat 736 dunia.
Berdasarkan keterbukaan informasi Rabu (13/11/2024), manajemen PT OKI Pulp & Paper Mills (OPPM), melalui Direktur Arman Dwiartono, menyampaikan bahwa realisasi penawaran Obligasi Berkelanjutan Tahap VI Tahun 2024 mencapai Rp2,25 triliun, dari target Rp9 triliun.
Adapun, Obligasi USD Berkelanjutan Tahap VI Tahun 2024 telah ditutup dengan realisasi US$9,21 juta, dari target US$200 juta. Kedua obloigasi tersebut, masing-masing terdiri dari tiga seri tenor.