Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Jajakan Kapasitas Penyimpanan Karbon di Pertemuan Pavilion COP29

Pemerintah indonesia menawarkan kapasitas penyimpanan karbon 500 gigaton dalam COP29
Indonesia’s Presidential Special Envoy for Energy and Environment Hashim Sujono Djojohadikusumo dalam acara COP29/Istimewa
Indonesia’s Presidential Special Envoy for Energy and Environment Hashim Sujono Djojohadikusumo dalam acara COP29/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia menawarkan kapasitas penyimpanan karbon yang mencapai 500 gigaton bagi negara-negara serta perusahaan di seluruh dunia yang tertarik untuk penyimpanan emisi CO2. 

Indonesia’s Presidential Special Envoy for Energy and Environment Hashim Sujono Djojohadikusumo mengatakan beberapa perusahaan multinasional seperti Exxon Mobil, British Petroleum, dan lainnya, telah mengajukan rencana untuk berinvestasi dalam carbon capture and strorage. Dia mengklaim Indonesia memiliki potensi besar untuk penyimpanan karbon. 

“Kami memiliki jumlah besar akuifer asin di seluruh kepulauan, baik di darat maupun di lepas pantai, dan kami memperkirakan kapasitas penyimpanan karbon kami mencapai 500 gigaton. Ini adalah jumlah yang besar,” kata Hashim dalam opening ceremony Indonesia Pavilion COP29, Senin (11/11/2024). 

Hashim membandingkan kapasitas Indonesia dengan Singapura. Dia mengatakan Singapura menghasilkan sekitar 40 juta ton karbon setiap tahun. Sementara Indonesia memiliki kapasitas untuk menyimpan 500 gigaton. 

Pihaknya juga  telah memverifikasi 577 juta ton karbon yang ingin ditawarkan kepada dunia dan telah ditawarkan kepada berbagai pihak. Hashim mengatakan bahwa beberapa pihak yang tertarik telah membuat komitmen, seperti Kerajaan Norwegia, yang telah berkomitmen untuk membeli 30 juta ton. 

“Saya memahami bahwa salah satu teman dari Teluk juga sedang membuat komitmen untuk menawarkan pembelian 287 juta ton karbon,” kata dia. 

Hashim juga mengklaim Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol sedang menyelesaikan penilaian 600 juta ton karbon lagi yang diharapkan dapat ditawarkan kepada dunia dalam beberapa bulan ke depan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper