Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Pertamina NRE Beberkan Sederet Tantangan Ekspansi Bisnis EBT ke Afrika

Direktur Pertamina NRE John Anis mengungkapkan sejumlah tantangan ekspansi bisnis energi baru dan terbarukan (EBT) ke negara Afrika.
Teknisi melakukan pengecekan rutin pada proyek PLTS Terapung Cirata, Purwakarta, Jawa Barat pada Selasa (26/9/2023). - Bisnis/Rachman
Teknisi melakukan pengecekan rutin pada proyek PLTS Terapung Cirata, Purwakarta, Jawa Barat pada Selasa (26/9/2023). - Bisnis/Rachman

Bisnis.com, BADUNG -- PT Pertamina New & Renewable Energy (NRE) mengungkap sejumlah tantangan untuk ekspansi bisnis energi baru dan terbarukan (EBT) ke kawasan Afrika, sekaligus potensi besar yang dapat dikembangkan. 

Direktur Pertamina NRE John Anis mengatakan beberapa risiko yang perlu diantisipasi yaitu kondisi geopolitik di Afrika, risiko fiskal dan nilai keekonomian, hingga tantangan industrialisasi di lapangan. 

"Seperti negara-negara lainnya, kita juga harus tetap menganalisa risikonya, salah satu risikonya tentu saja adalah geopolitik, risiko geopolitiknya seperti apa, termasuk kestabilan negaranya seperti apa," kata John, Senin (2/9/2024). 

Namun, John menuturkan tantangan bisnis di Afrika tidak seperti yang dibayangkan dan tidak tampak 'menakutkan'. Sebab, sejumlah potensi bisnis dapat dikembangkan di negara-negara dalam kawasan tersebut. 

Dia mencontohkan proyek geothermal di Kenya yang tengah dijalankan Pertamina, kemudian di wilayah lain seperti Tanzania juga memiliki potensi yang sama di sektor tersebut. 

"Kalau kita berbicara soal panel, mereka punya lahan yang luas juga untuk wind turbine saya rasa juga ada. Jadi, air juga hydro, sebetulnya potensinya luar biasa," ujarnya. 

Kendati demikian, dia tak memungkiri masih ada masalah dalam hal kebutuhan investasi, transfer teknologi, termasuk pembentukan capacity bulding untuk masyarakat lokal. 

Hal ini untuk mendorong peningkatan kompetensi yang lebih tinggi, pengetahuan yang lebih tinggi dan mampu memanfaatkan kemampuan tersebut untuk potensi dalam negerinya. 

"Jadi kita ini prinsipnya kan hubungan dengan mereka, oke bisnis memang harus bagus, harus profitable, tapi juga harus lebih dari itu, bahwa kita juga membantu mereka untuk bisa bertumbuh dan mendapatkan capacity capability building dari orang-orangnya," tuturnya. 

Sebagai informasi, negara-negara Afrika akan semakin memainkan peranan penting. Beberapa potensi yang dimiliki Afrika misalnya, cadangan minyak 10% dunia, gas 8%, mineral kritis berupa 55% cadangan kobalt dunia, 48% mangaan, 22% grafit, dan lainnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper