Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalla Group Bakal Bangun 6 PLTA Baru, Investasi Rp30 Triliun

Kalla Group juga telah mengoperasikan PLTA Poso Peaker dengan kapasitas 515MW dan PLTA Malea berkapasitas 90MW.
Kalla Group memperluas pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) melalui pembangunan 6 pembangkit listrik tenaga hydro (PLTA) melalui berbagai anak usaha, termasuk PT Poso Energy/Bisnis- Afiffah Rahmah N
Kalla Group memperluas pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) melalui pembangunan 6 pembangkit listrik tenaga hydro (PLTA) melalui berbagai anak usaha, termasuk PT Poso Energy/Bisnis- Afiffah Rahmah N

Bisnis.com, JAKARTA- Kalla Group memperluas pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) melalui pembangunan 6 pembangkit listrik tenaga hydro (PLTA) melalui berbagai anak usaha, termasuk PT Poso Energy.

Business Development Manager PT Poso Energy Ismet Rahmad Kartono mengatakan 2 PLTA yang telah beroperasi yaitu PLTA Poso Peaker dengan kapasitas 515MW dan PLTA Malea 90MW.

"Yang Poso Peaker itu sudah konstruksi. PLTA Kerinci sedang berjalan kapasitas 350MW selesai tahun depan. Ada lagi yang PLTA Malea itu 90MW itu sudah kontrak dengan PLN," kata Ismet saat ditemui di Plataran Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Adapun, Kalla memiliki rencana pembangunan 6 PLTA baru yang secara keseluruhan akan memiliki kapasitas 2.060MW dengan potensi pengurangan emisi karbon (GHG emission) sebesar 16,7 juta ton.

Namun, 6 pembangkit energi hijau yang dinilai potensial itu masih dalam tahap konstruksi dan menunggu tender dari PLN. Dia mengungkap biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan listrik bersih itu setara Rp25 miliar per megawatt (MW) yang merupakan standar PLTA. 

"Kalau yang baru potensi itu kami sudah jalankan sampai access road, karena kan kita menuju ke side nya kan biasanya di pedalaman, di gunung, kami harus siapkan dulu jalan menuju ke sana, persiapkan area untuk kosntruksi," ujarnya.

Lebih rinci, 6 PLTA baru yang dicanangkan yaitu PLTA Mamuju Atas (90MW) di Mamuju Atas, Sulawesi Barat, PLTA Poso 3 (400MW) di Poso, Sulawesi Tengah, PLTA Mamuju Bawah (360MW) di Mamuju Bawah, Sulawesi Barat, PLTA Poso 4 (30MW) di Poso, Sulawesi Tengah, PLTA BMS (225MW) di Luwu, Sulawesi Selatan, dan PLTA Kerinci (350MW) di Kerinci, Jambi.

Di samping itu, Ismet menerangkan bahwa saluran listrik dari PLTA Poso (515 MW) telah dijual ke PLN bagian selatan Sulawesi dan telah menyalurkan listrik sejak 2012. PLTA Poso telah menyumbang sekitar 10,69 persen dari total bauran energi baru dan terbarukan ke sistem kelistrikan Sulawesi Selatan.

PLTA Poso memanfaatkan energi dari aliran air Danau Poso. Pembangkit listrik ini terhubung ke Provinsi Sulawesi Selatan dengan saluran transmisi 275 kV, dan tersambung ke Kota Palu, Sulawesi Tengah dengan saluran transmisi 150 kV.

"Bauran energinya di Sulawesi itu sudah biasa, kalau dari kami 515MW itu kebutuhan bagian selatan sekitar 1.500MW, sepertiganya dari kami aja sudah 515MW itu sudah renewable energy," ujarnya.

Di sisi lain, Direktur Konstruksi Kalla Group Kamaluddin mengatakan pihaknya akan fokus pada pembangunan PLTA sesuai target investasi internal.

"Untuk pembangunannya PLTA kurang lebih Rp30 triliun," terangnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper