Bisnis.com, JAKARTA - Bank terbesar di Inggris yakni HSBC telah bermitra dengan Google untuk mendanai perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor teknologi iklim, guna menangani perubahan iklim global.
Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/2/2024), berdasarkan kemitraan tersebut, HSBC akan berupaya memberikan pembiayaan kepada perusahaan-perusahaan yang dipilih oleh Google untuk bergabung dalam program Google Cloud Ready-Sustainability.
Para perusahaan yang akan menerima pendanaan tersebut, akan lebih dulu menjalani proses validasi dari Google. Selain itu, Google akan menilai kualitas dan efektivitas dari teknologi yang sedang dikembangkan serta daya tariknya di kalangan pelanggan.
"Apa yang kami lihat adalah perusahaan-perusahaan ingin mempercepat pencapaian tujuan keberlanjutan mereka. Namun ada kebingungan mengenai solusi mana yang akan membantu memecahkan masalah mereka," kata Justin Keeble, Direktur Pelaksana Keberlanjutan Global di Google Cloud.
Keeble menyebutkan bahwa fasilitas pembiayaan dari HSBC akan membantu para mitra tersebut meningkatkan skala bisnis mereka. Selain itu, HSBC juga akan membantu pelanggan mengakses semua inovasi yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut.
Global Head Of Climate Tech And Sustainable Finance di HSBC Martin Richards, mengatakan uji tuntas yang dilakukan Google akan membantu perusahaannya untuk memberikan penilaian kepada perusahaan yang akan didanainya.
Baca Juga
Adapun, desakan untuk memacu teknologi yang dapat membantu dunia usaha bergerak lebih cepat menuju perekonomian rendah karbon, telah mendominasi pembicaraan para hadirin di COP28 di Dubai pada Desember 2023 lalu. Kalangan perbankan pun didesak untuk terlibat lebih banyak dalam memberikan pendanaan di sektor tersebut.
Namun pendanaan untuk sektor ini turun tajam pada tahun 2023, menurut data PwC, karena investor dan pemberi pinjaman khawatir terhadap tingginya risiko.
"Kami merasa seperti kami meningkatkan peluang keberhasilan kami dengan bekerja sama dengan mitra seperti Google. Kami menyadari bahwa kami mengambil risiko kredit, namun itu semua adalah bagian dari bisnis perbankan," kata Richards.