Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antam Terapkan Green Mining dengan Memanfaatkan Limbah Kelapa di Maluku Utara

Program Kelapa Terpadu program ini merupakan bentuk inovasi berkelanjutan yang mengintegrasikan aspek sosial dan lingkungan.
Masyarakat lokal ikut andil dalam pengembangan Program Kelapa Terpadu di Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Maluku Utara yang dilakukan oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam. Program ini memanfaatkan limbah sabut kelapa untuk mendukung proses reklamasi lahan pascatambang sekaligus meningkatkan pendapatan bagi petani kelapa./Istimewa-Antam
Masyarakat lokal ikut andil dalam pengembangan Program Kelapa Terpadu di Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Maluku Utara yang dilakukan oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam. Program ini memanfaatkan limbah sabut kelapa untuk mendukung proses reklamasi lahan pascatambang sekaligus meningkatkan pendapatan bagi petani kelapa./Istimewa-Antam

Bisnis.com, JAKARTA — PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam memanfaatkan potensi lokal yang melimpah berupa sabut kelapa menjadi barang bernilai ekonomis bagi masyarakat sekitar serta mendukung pelestarian lingkungan.

Komitmen tersebut dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat lokal melalui pengembangan Program Kelapa Terpadu di Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Maluku Utara. Program ini memanfaatkan limbah sabut kelapa untuk mendukung proses reklamasi lahan pascatambang sekaligus meningkatkan pendapatan bagi petani kelapa.

Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk inovasi berkelanjutan yang mengintegrasikan aspek sosial dan lingkungan.

Melalui program ini, sabut kelapa diolah menjadi berbagai produk ramah lingkungan seperti Coconet (jaring serabut kelapa untuk reklamasi kontur tanah), Cocopeat (media tanam organik), dan Cocopot (pengganti polybag tanaman).

“Program Kelapa Terpadu tidak hanya membantu proses reklamasi lahan, tetapi juga memberikan penghasilan tambahan bagi petani kelapa. Ini merupakan solusi yang saling menguntungkan bagi lingkungan dan masyarakat,” kata Syarif dalam keterangan resminya, Rabu (28/5/2025).

Berdasarkan Laporan Keberlanjutan Antam 2024, program ini telah melibatkan 32 mitra petani kopra sebagai penerima manfaat langsung. Selain itu, lebih dari 41.100 meter persegi lahan reklamasi terbantu oleh penggunaan produk-produk berbasis limbah kelapa tersebut.

Tahun 2024, Antam juga mulai mereplikasi program dengan membangun rumah produksi Coconet di Desa Baburino, Maluku Utara. Inisiatif ini dijalankan oleh kelompok baru yang beranggotakan lima orang, mayoritas adalah perempuan, sebagai upaya mendorong keterlibatan perempuan dalam pembangunan berkelanjutan.

“Partisipasi perempuan sangat kami dorong karena terbukti memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan program di tingkat komunitas,” ujar Syarif.

Adapun, program Kelapa Terpadu menjadi salah satu contoh nyata dari penerapan prinsip green mining di sektor pertambangan Indonesia. Dengan mengedepankan inovasi berbasis potensi lokal, Antam berhasil menciptakan solusi yang tidak hanya menjawab tantangan reklamasi lahan, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat sekitar tambang.

Langkah ini sejalan dengan upaya Antam dalam mendukung target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya dalam aspek pengelolaan lingkungan dan pengurangan kemiskinan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper