Bisnis.com, JAKARTA — Investor kakap asal Amerika Serikat BlackRock menempati peringkat teratas sebagai manajer aset dengan dana kelolaan berlabel environmental, social and governance (ESG) terbesar pada kuartal I/2025.
Berdasarkan data Bloomberg Intelligence, asset under management (AUM) untuk reksa dana yang bisa diperdagangkan atau exchange-traded fund (ETF) ESG BlackRock mencapai US$229 miliar pada akhir kuartal I/2025.
Secara terperinci, dana BlackRock ini terkonsentrasi pada aset-aset di kawasan Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA) sebesar US$163,2 miliar dan di Amerika sebesar US$59,6 miliar.
Untuk kawasan Asia Pasifik, Cathay Financial memimpin pangsa untuk dana kelolaan ETF berbasis ESG dengan nilai mencapai US$12,8 miliar. Kemudian disusul Capital Securities sebesar US$8,5 miliar dan TA Associates sebesar US$3,5 miliar.
Di pasar Indonesia, BlackRock dan sejumlah nama besar lainnya seperti Norges Bank, sovereign wealth fund (SWF) milik pemerintah Norwegia, hingga Vanguard, terpantau aktif mengoleksi saham-saham dengan skor ESG terbaik.
Norges Bank terpantau rajin merombak kepemilikan sahamnya di PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO). PGEO sendiri merupakan satu-satunya perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai ESG di bawah 10 yakni di angka 7,11. Skor ini membuat PGEO masuk dalam kategori negligible atau risiko ESG yang dapat diabaikan.
Mengutip data Bloomberg Terminal, total saham PGEO yang dikempit Norges hanya berjumlah 1,05 juta pada kuartal I/2024. Kemudian melesat mencapai level tertinggi pada kuartal II/2024 sebanyak 140,56 juta saham.
Adapun sampai pengujung kuartal I/2025, total saham PGEO yang dimiliki Norges berjumlah 127,89 juta lembar. Angka ini tidak beranjak dari posisi pada pengujung 2024.
Norges juga terpantau mengoleksi saham PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) yang memiliki skor ESG 10,1 atau dalam kategori risiko rendah.
Investasi Norges di saham MPMX tercatat hanya berjumlah 399.752 lembar saham pada kuartal I/2024, kemudian melesat menjadi 59,80 juta pada kuartal II/2024.
Kepemilikan Norges di saham MPMX kembali naik menjadi 60,42 juta lembar di kuartal IV/2024 dan angka tersebut bertahan hingga awal kuartal II/2025.
Emiten pengelola jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) yang memiliki skor ESG 10,73 juga tak luput dari radar investor kakap. Norges tercatat mengempit 146,41 juta saham JSMR pada akhir kuartal I/2025. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, terjadi peningkatan kepemilikan sebesar 11.859% dari hanya 1,22 juta lembar.
Vanguard menjadi investor dengan aset jumbo lainnya yang mengoleksi saham JSMR, yakni sejumlah 86,20 juta lembar per akhir Maret 2025. Volume ini meningkat 808.143 lembar dibandingkan dengan posisi pada akhir 2024 di angka 85,39 juta lembar.
Saham JSMR juga masuk deretan koleksi BlackRock. Pada awal kuartal II/2025, total saham JSMR yang dimiliki BlackRock berjumlah 47,78 juta lembar, volume ini turun dibandingkan dengan kuartal I/2025 yang berjumlah 50,80 juta lembar.
Pengisi daftar emiten dengan skor ESG terbaik selanjutnya adalah peritel PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) dengan nilai 13,92. Penghuni indeks IDXESGL ini terpantau masuk dalam portofolio investasi Norges Bank dengan total kepemilikan mencapai 279,81 juta saham.
Jika dibandingkan dengan kuartal I/2024 yang hanya berjumlah 2,06 juta lembar, Norges telah mengakumulasi sebanyak 277,75 juta saham ERAA dalam setahun terakhir.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) dengan skor ESG 14,17 turut menjadi saham yang menjadi incaran investor, tak terkecuali oleh SWF milik pemerintah Singapura, GIC Pte Ltd. Total saham EMTK yang dikempit GIC terpantau berjumlah 4,29 miliar lembar pada kuartal I/2025, tidak berubah dibandingkan dengan posisi pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, Vanguard terpantau menambah jumlah saham EMTK yang dikelolanya, dari 955,87 juta pada akhir 2024 menjadi 961,43 juta pada akhir kuartal I/2025.
Terakhir, kepemilikan Norges di saham EMTK tak banyak berubah dalam beberapa kuartal terakhir, tetapi terdapat kenaikan signifikan secara tahunan. Norges hanya memiliki 1,47 juta saham EMTK pada kuartal I/2024, kemudian jumlahnya meningkat mencapai 148,27 juta lembar pada kuartal I/2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.