Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nestlé Indonesia Pastikan Bahan Baku Kopi Penuhi Syarat EUDR

Nestle Indonesia telah memantau perkembangan syarat antideforestasi komoditas sejak dua tahun lalu dan kini telah tersertifikasi bebas alih fungsi hutan
Logo Nestle/Bisnis.com- Rika A.
Logo Nestle/Bisnis.com- Rika A.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Nestlé Indonesia, perusahaan makanan minuman produsen merek Nescafé, memastikan biji kopi yang dipakai sebagai bahan baku produk mereka telah memenuhi kriteria keberlanjutan.

Kriteria ini mencakup syarat ketelusuran bahwa kopi tidak berasal dari kawasan alih fungsi hutan atau deforestasi sebagaimana diatur dalam European Union Deforestation Regulation (EUDR).

Head of Sustainable Agri Nestlé Indonesia Syahrudi mengemukakan bahwa sebagian kopi yang dipakai perusahaan ditujukan untuk pasar ekspor. Indonesia sendiri merupakan salah satu eksportir kopi terbesar dengan volume mencapai 7,5 juta kantong dalam periode 2024-2025 menurut data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA).

“Alhamdulillah kami sudah [memenuhi syarat] beberapa tahun lalu. Kalau yang dimaksud syarat EUDR, kami sudah memenuhi persyaratan itu,” kata Syahdrudi dalam temu media, Senin (24/3/2025).

Syahrudi mengatakan Nestlé Indonesia telah memantau potensi persyaratan perdagangan di kawasan Eropa sejak dua tahun lalu. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mempersiapkan diri dan memastikan seluruh komoditas dalam rantai pasok memenuhi kriteria.

“Kami sudah melewati fase [pengecekan], artinya sudah tersertifikasi untuk bisa diterima di negara-negara Eropa,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Corporate Affairs & Sustainability Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu memastikan bahwa perusahaan mendukung regulasi yang diterapkan di Indonesia maupun destinasi ekspor. Dalam hal pemenuhan persyaratan dan kesesuaian produk di pasar, sosok yang akrab disapa Fifin itu mengatakan Nestlé Indonesia terus berkoordinasi secara bilateral.

“Tentunya kami juga ada bilateral di mana kami mengecek bagaimana peraturan yang ada di sana. Kami memastikan compliance [kepatuhan] itu nomor satu,” kata Fifin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper