Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Danantara Membuka Asa Pendanaan Transisi Energi

Danantara bisa terjung langsung membiayai proyek-proyek EBT ataupun menjaring pendanaan lewat surat utang.
Presiden Prabowo Subianto di acara peluncuran BPI Danantara di Istana Negara, Jakarta pada Senin (24/2/2025) - Dok Youtube Setpres RI.
Presiden Prabowo Subianto di acara peluncuran BPI Danantara di Istana Negara, Jakarta pada Senin (24/2/2025) - Dok Youtube Setpres RI.

Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah secara resmi membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara alias BPI Danantara yang pada tahap awal berfokus mendanai proyek-proyek strategis, termasuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan kehadiran Danantara bisa mempercepat pengembangan proyek-proyek energi hijau di Indonesia.

Dengan dana jumbo, kata Bhima, Danantara bakal leluasa menggelontorkan dana maupun membangun skema investasi guna mengebut proyek EBT. Lewat kehadiran Danantara, ungkapnya, pemerintah bisa menghadirkan beragam investasi untuk menyokong proyek transisi energi seperti perluasan pembangkit tenaga surya (PLTS).

Terlebih lagi, sejauh ini negara-negara Timur-Tengah dan China, membidik beberapa proyek tersebut. Hanya saja, kehadiran Danantara akan mempercepat proses realisasi.

Bhima menyebutkan beberapa skema investasi yang bisa dilakoni Danantara untuk sektor EBT. Pertama, katanya, Danantara bisa menggunakan investasi langsung dengan membentuk usaha patungan bersama investor luar negeri.

“Negara seperti Arab Saudi, Qatar, UEA, dan China bisa berkolaborasi. Modalnya patungan antara Danantara dan mereka, sekarang ini PLTS dengan pembangunan panel surya di waduk sangat diminati,” ungkap Bhima kepada Bisnis, Senin (24/2/2025).

Proyek lainnya yang juga seksi bagi investor yakni pembangunan pembangkit listrik mikrohidro dan pembangkit listrik tenaga angin. “Hal ini bisa dibangun di daerah-daerah 3T, mempercepat komitmen elektrifikasi di sana,” kata Bhima.

Sektor EBT lainnya yang juga tengah naik daun yaitu pengembangan Battery Energy Saving Storage alias BESS.

Kehadiran Danantara, jelas Bhima, tidak sekadar memastikan keberlanjutan dan menciptakan kepercayaan investor, tetapi juga bisa memainkan peran menjaring pendanaan tak langsung.

“Danantara bisa menerbitkan surat utang yang bisa diserap investor atau kreditur dari luar, dananya untuk proyek-proyek EBT,” simpul Bhima.

Sebelumnya, dalam peresmian Danantara, Presiden Prabowo Subianto mengungkapan akan fokus menyasar 20 proyek nasional. Menurutnya, saat ini Danantara memiliki dana modal kelolaan mencapai US$900 miliar atau sekitar Rp14.715 triliun (asumsi kurs Rp16.350 per dolar AS).

Dia pun mengungkapkan bahwa initial funding atau pendanaan awal Danantara diproyeksi mencapai US$20 miliar atau sekitar Rp326,01 triliun. Terkait initial funding itu, Prabowo menyebut Danantara akan fokus kepada 20 proyek strategis nasional (PSN).

"Gelombang pertama investasi US$20 miliar dalam kurang lebih 20 proyek strategis," kata Prabowo dalam acara peluncuran Danantara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025).

Prabowo pun merinci dari ke-20 proyek tersebut terdapat sejumlah prioritas. Proyek prioritas itu seperti hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, hingga pembangunan pusat data artificial intelligence (AI). 

Selain itu, Danantara juga akan memprioritaskan proyek kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, aquaculture, serta energi baru terbarukan (EBT). "Ini lah sektor yang akan menentukan masa depan kita, kesejahteraan kita, dan kemandirian bangasa kita," ujar Prabowo.

Dia menambahkan bahwa pembentukan Danatara menjadi era baru badan usaha milik negara (BUMN). Menurutnya, perusahaan pelat merah bukan sekadar bisnis, tapi sebagai aset nasional yang akan menjadi agen pembangunan bangsa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper