Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) menyalurkan total Rp59,1 triliun pembiayaan berkelanjutan sepanjang 2024. Nilai ini merepresentasikan 26% dari total pembiayaan bank.
CIMB Niaga juga mencatatkan peningkatan portofolio minyak sawit berkelanjutan sebesar 34% dibandingkan dengan 2023. Laporan perusahaan mengungkap bahwa segmen management of biological natural resources and sustainable land use berkontribusi sebesar 18% dari total pembiayaan berkelanjutan atau setara Rp10,76 triliun.
Perusahaan dengan kode saham BNGA itu tercatat menyalurkan inisiasi pembiayaan hijau untuk proyek energi terbarukan dan pencegahan polusi, pemasangan panel surya di salah satu gedung kantor pusat, serta pembelian sertifikat energi terbarukan (Renewable Energy Certificates/REC).
“Ke depan, kami akan terus mendorong penerapan model bisnis berkelanjutan dan investasi hijau di Indonesia, karena keberlanjutan hanya dapat tercapai melalui kolaborasi antara bank dan seluruh pemangku kepentingan,”
Sepanjang 2024, CIMB Niaga terus menguatkan komitmennya terhadap keberlanjutan, termasuk pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp59,1 triliun (26% dari total pembiayaan Bank), serta pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) Cakupan 1 dan 2 sebesar 32% dibandingkan dengan tahun 2019. Inisiatif seperti pembiayaan hijau untuk proyek energi terbarukan dan pencegahan polusi, pemasangan panel surya di salah satu gedung kantor pusat, serta pembelian Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificates/REC) telah berkontribusi dalam pencapaian bank tahun 2024 tersebut.
Selain itu, Bank juga mencatat peningkatan portofolio minyak sawit berkelanjutan sebesar 34% dibandingkan tahun 2023. Selain itu, bersama CIMB Group, Bank telah memiliki target dekarbonisasi untuk sektor properti (real estate) serta minyak dan gas alam, melengkapi target dekarbonisasi untuk sektor batubara, kelapa sawit, semen, dan ketenagalistrikan yang telah diumumkan sebelumnya.
Baca Juga
“Keberlanjutan adalah prioritas utama bagi CIMB Niaga dalam menjalankan bisnis, dengan mensinergikan pertimbangan ekonomi, lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam setiap proses perbankan. Ke depan, kami akan terus mendorong penerapan model bisnis berkelanjutan dan investasi hijau di Indonesia, karena keberlanjutan hanya dapat tercapai melalui kolaborasi antara Bank dan seluruh pemangku kepentingan,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan dalam siaran pers, Kamis (20/2/2025).
BNGA membukukan laba bersih tahun berjalan konsolidasi senilai Rp6,9 triliun sepanjang 2024. Raihan laba ini tumbuh 5,30% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan dengan Rp6,55 triliun pada 2023.
Sementara, laba sebelum pajak konsolidasi BNGA mencapai Rp8,73 triliun, tumbuh 4,43% YoY dari Rp8,35 triliun pada 2023.
Sejalan dengan pertumbuhan laba tersebut, aset konsolidasi perseroan tercatat tumbuh 7,73% YoY dari Rp334,37 triliun menjadi Rp360,22 triliun. Total dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 10,5% YoY menjadi Rp260,6 triliun dengan rasio dana murah (CASA) sebesar 66,0%.
Penyaluran kredit tercatat naik 6,9% YoY menjadi Rp228,0 triliun yang didorong oleh segmen UKM yang tumbuh 9,1% YoY, diikuti oleh korporasi yang tumbuh 8,3% YoY, dan konsumer yang meningkat 5,4% YoY.