Bisnis.com, JAKARTA — China tercatat masih meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara secara signifikan, meski ekspansi bauran energi terbarukan negara tersebut memecahkan rekor pada 2024.
Studi yang dipublikasikan Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) dan Global Energy Monitor mengungkap bahwa Negeri Panda telah memulai konstruksi pembangkit listrik bertenaga batu bara dengan kapasitas 95 gigawatt (GW) pada 2024, terbesar sejak 2015.
Pemerintah daerah China juga mempercepat izin pembangkit baru menjelang akhir tahun, setelah sempat melambat pada semester pertama. Selama periode ini, perizinan untuk pembangkit baru menyentuh kapasitas sebesar 67 GW.
Lonjakan ini terjadi bersamaan dengan pengembangan pesat energi bersih di China, termasuk tambahan kapasitas tenaga angin dan surya sebesar 356 GW pada 2024. Sementara itu, Presiden Xi Jinping telah berjanji untuk mulai mengurangi penggunaan batu bara pada 2026.
Namun, batu bara tetap dianggap sebagai pilar utama ketahanan energi China. Perencana kebijakan di China bahkan menegaskan bahwa batu bara masih diperlukan sebagai cadangan untuk menyeimbangkan pasokan listrik yang bersifat intermiten dari tenaga angin dan surya.
Meski demikian, terdapat indikasi bahwa dominasi batu bara sejatinya makin mengakar dan menghambat pertumbuhan energi terbarukan, termasuk membatasi pemanfaatan energi bersih.
Baca Juga
“Hal ini berisiko menghambat target China untuk mencapai puncak emisi sebelum tenggat 2030 yang ditetapkan oleh Xi,” menurut laporan tersebut sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (13/2/2025).
Laporan tersebut turut mencatat bahwa ekspansi ini juga didukung oleh produsen batu bara. Terlihat dari komposisi perizinan yang tiga perempatnya diberikan kepada perusahaan yang memiliki operasi pertambangan.
"Ekspansi cepat energi terbarukan di China memiliki potensi untuk mengubah sistem kelistrikan negara ini, tetapi peluang tersebut terancam oleh ekspansi pembangkit listrik tenaga batu bara dalam skala besar yang terjadi secara bersamaan," kata Qi Qin, analis di CREA.
Badan Energi Nasional (National Energy Administration/NEA) China melaporkan bahwa penambahan kapasitas energi terbarukan China memecahkan rekor pada 2024. Kapasitas energi terbarukan bertenaga surya negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia itu bertambah 277 GW, melampaui rekor tahun sebelumnya yang mencapai 217 GW.
Badan Energi Nasional juga menyebutkan bahwa China berhasil menambah kapasitas energi angin sebesar 80 GW pada 2024. Instalasi energi terbarukan tersebut sekaligus menandai dicapainya bauran energi terbarukan China yang lebih cepat dari target 2030.