Bisnis.com, JAKARTA - Green finance menjadi konsep yang semakin populer di berbagai sektor keuangan dunia, sekaligus untuk menjaga lingkungan.
Dilansir dari investopedia.com, pada Kamis (6/2/2025), konsep green finance bertujuan untuk mendorong investasi yang mendukung keberlanjutan lingkungan, sekaligus menjaga kestabilan ekonomi.
Apa itu Green Finance?
Dilansir dari mekari.com, green finance adalah mekanisme pembiayaan yang bertujuan untuk mendukung kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan. Pembiayaan ini melibatkan sektor publik dan swasta dalam mendanai proyek-proyek yang berfokus pada pengurangan emisi karbon, penggunaan energi yang lebih efisien, dan perlindungan terhadap sumber daya alam.
Pembiayaan hijau dapat menciptakan peluang baru dalam sektor industri, meningkatkan efisiensi energi, dan membuka lapangan pekerjaan baru yang mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Tujuan utama dari green finance adalah untuk mengalihkan investasi ke sektor-sektor yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pembiayaan green finance mendorong perusahaan dan individu untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pengurangan emisi gas rumah kaca, pelestarian biodiversitas, dan pengelolaan limbah yang lebih baik. Beberapa manfaat utama dari green finance antara lain.
1. Meningkatkan Kualitas Lingkungan
Dengan mendukung proyek-proyek ramah lingkungan, green finance membantu mengurangi polusi dan kerusakan lingkungan.
2. Stabilitas Ekonomi
Proyek yang berfokus pada keberlanjutan sering kali lebih efisien dalam jangka panjang, sehingga dapat memberikan kestabilan ekonomi yang lebih besar.
3. Inovasi dan Penciptaan Lapangan Pekerjaan
Pembiayaan hijau membuka peluang untuk inovasi di bidang teknologi ramah lingkungan dan menciptakan lapangan pekerjaan baru di sektor energi terbarukan dan efisiensi energi.
Mengenal Jenis-Jenis Green Finance
Selain itu, terdapat beberapa bentuk pembiayaan hijau yang dapat digunakan untuk mendukung proyek-proyek ramah lingkungan, yaitu sebagai berikut.
1. Green Bonds (Obligasi Hijau)
Instrumen keuangan yang diterbitkan untuk mendanai proyek-proyek berkelanjutan. Obligasi hijau ini digunakan untuk mendanai proyek-proyek energi terbarukan, pengelolaan air, atau transportasi ramah lingkungan.
2. Green Loans (Pinjaman Hijau)
Pinjaman yang diberikan untuk membiayai kegiatan yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan, seperti renovasi bangunan untuk meningkatkan efisiensi energi.
3. Saham dan Ekuitas Hijau
Investasi langsung pada perusahaan yang menjalankan usaha dengan fokus pada keberlanjutan dan pengurangan dampak lingkungan.
Oleh karena itu, green finance tidak hanya merupakan langkah strategis untuk menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga untuk mencapai kestabilan ekonomi jangka panjang. Dengan dukungan yang tepat dari berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga keuangan, dan sektor swasta, pembiayaan hijau dapat menjadi motor penggerak untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan tangguh menghadapi tantangan global. (Mianda Florentina)