Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prasasti Hidup Sakura di Kaki Lawu, Menyingkap Persahabatan Indonesia dan Jepang

Taman Sakura berada di Kilometer 0 Cemoro Kandang, yang merupakan jalur pendakian Gunung Lawu, Jawa Tengah.
Putik bunga sakura yang siap mekar di Taman Sakura, Cemoro Kandang, Jawa Tengah
Putik bunga sakura yang siap mekar di Taman Sakura, Cemoro Kandang, Jawa Tengah

Bisnis.com, SEMARANG- Banyak yang salah mengartikan ‘Sakura’ sebagai bunga, merujuk tanaman khas dari Jepang. Padahal, Sakura merupakan penyebutan untuk musim pembungaan dari pohon yang bernama latin Prunus atau Cherry Blossom.

Pengetahuan dan informasi ini terpampang langsung pada sebuah papan di Taman Sakura, Kilometer 0 Cemoro Kandang, yang merupakan jalur pendakian Gunung Lawu, Jawa Tengah, pada Selasa (28/1/2025). Kawasan konservasi biodiversiti ini, hasil dari kerja sama antar Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Perhutani, Badan Riset dan Inovasi Nasional (dulu LIPI), dan Universitas Sebelas Maret (UNS).

Berdiri sejak 2018, total luas Taman Sakura mencapai sekitar 3 hektare, berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung Gunung Lawu. Berada di ketinggian sekitar 1.800 Mdpl, Taman Sakura jadi lokasi penyemaian dan pembungaan Prunus yang cukup ideal.

Pada awal pembukaan, Tamah Sakura dihuni sekitar 60 pohon sakura yang diboyong langsung dari Kebon Raya Cibodas, Jawa Barat. Penanaman pohon tersebut melalui metode cangkok batang alias stek, sebab pembudidayaan Sakura yang telah berlangsung sejak 1950-an itu belum bisa menemukan cara pembuahan lewat biji. 

Pengetahuan lain yang tersimpan di Taman Sakura antara lain, bahwa Prunus tidak saja tumbuh dan mekar di Jepang. Terdapat sedikitnya 7 sub genera dan 200 spesies di seluruh dunia, termasuk berasal dari Indonesia.

Di beberapa tempat seperti kawasan puncak Gede-Pangrango dan beberapa gunung lain, ditemukan ‘Sakura’ dari spesies Prunus Javanica. Selain itu, masih terdapat spesies Prunus Arborea, dan Prunus Costata

Beda hal dengan ‘Sakura’ yang dikembangkan di Taman Sakura, Cemoro Kandang. Di sana, Sakura yang merupakan hibah dari Kebon Raya Cibodas, berasal dari spesies Prunus Cerasoides

Spesies ini khusus tumbuh dan berkembang di Jepang. Sedangkan keberadaan ‘Sakura’ tersebut di Cibodas mulanya tak terlepas dari peristiwa simbolik pemulihan hubungan Indonesia-Jepang yang terjadi pada 1950-an.

Singkatnya, ‘Sakura’ ini menandai persahabatan Indonesia-Jepang yang telah berlangsung selama 60 tahun. Tak heran TMMIN selaku perwakilan Toyota yang juga berasal dari Jepang, menandai keberadaan selama lebih dari 50 tahun di Indonesia dengan simbol ‘Sakura’.

Di sisi lain, lewat keberadaan Taman Sakura yang dijadikan destinasi wisata umum gratis, TMMIN ingin memberikan pesan tersirat bahwa segala sesuatu harus berjalan berbarengan dan melibatkan kerja sama seluruh pihak.

Perkembangan yang dicapai Taman Sakura sejak dikembangkan hingga saat ini tak lepas dari kerja sama TMMIN dengan masyarakat sekitar. Terlebih untuk melakukan perawatan taman hingga nantinya terbentuk taman wisata yang terdiri dari ratusan pohon Sakura. 

Taman wisata yang memiliki keunikan tanaman Sakura ini tak hanya menambah keindahan alam berupa keanekaragaman ekosistem, melainkan dapat dimanfaatkan sebagai hutan wisata dan rekreasi alam. Hal ini turut menambah peningkatan keberlanjutan ekonomi dan sosial warga Tawangmangu. 

Terkait peranan ilmiah, Taman Sakura merupakan lokasi serangkaian penelitian yang dilakukan bersama dengan para stakeholders. Hasilnya, sejak penanaman yang dilakukan pada 2018 pohon sakura yang dikenal cukup sulit untuk dapat tumbuh di daerah tropis, secara bertahap telah berbunga, bahkan telah dikembangkan kecambah dari biji. 

Sakura yang terus berkembang dan beradaptasi dengan iklim tropis menandakan keberhasilan dari langkah selaras semua pihak. Hal inipun diakui Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam, “Kemajuan yang dicapai dalam upaya pengembangan Taman Sakura di kawasan Tawangmangu agar pohon-pohon Sakura bisa cepat berbunga dan bijinya bisa dikecambahkan menjadi benih tidak lepas dari kerjasama TMMIN dengan berbagai pihak, termasuk dengan masyarakat sekitar.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper