Bisnis.com, JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) melalui perusahaan patungan anak usahanya meluncurkan pabrik solar panel terintegrasi pertama dan terbesar di Indonesia di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (30/10/2024).
Dengan begitu, PLN IP siap produksi solar panel dengan kapasitas produksi sebesar 1 Gigawatt Peak (GWp).
Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengungkapkan peluncuran pabrik itu dilakukan perusahaan patungan PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI). Adapun perusahaan itu mencakup PLN Indonesia Power Renewables dengan Trina Solar Co. Ltd, dan PT Dian Swastatika Sentosa.
Edwin menyebut pabrik baru itu mampu memproduksi modul panel surya terintegrasi dengan teknologi mutakhir, yaitu teknologi Tunnel Oxide Passivated Contact (TOPCon). Menurutnya, dengan teknologi tersebut, efisiensi panel surya mencapai 23,2% dari rata-rata efisiensi saat ini di Indonesia berkisar 20%.
Selain itu, produk yang dihasilkan memiliki efisiensi dan keandalan yang tinggi. Edwin menilai bahwa hal tersebut membuktikan keseriusan perusahaan dalam membangun industri EBT.
"Pabrik ini dikembangkan bersama dengan perusahaan tier-1 industri solar panel dunia dan diharapkan mampu memenuhi permintaan pengembangan energi terbarukan di Indonesia," kata Edwin melalui keterangan resmi.
Menurut Edwin, dengan potensi energi surya di Indonesia yang mencapai 207 Gigawatt (GW), maka kehadiran pabrik PLTS ini akan mengoptimalkan pemanfaatan energi surya untuk sektor kelistrikan di Tanah Air.
"Saat ini kapasitas produksi pabrik sebesar 1 GWp dan akan dikembangkan sampai dengan 3 GWp. Dengan demikian komponen PLTS akan semakin mudah didapat," imbuhnya.
Selain itu, Edwin mengatakan hadirnya pabrik solar panel ini akan membawa dampak ganda. Menurutnya, pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Kendal ini dapat menciptakan lapangan kerja baru.
Hal ini, kata dia, membuktikan bahwa capaian target NZE pada 2060 tidak hanya membawa dampak pada lingkungan saja namun juga terhadap perekonomian masyarakat.
"Fasilitas ini dapat memberikan kontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi Indonesia. Pasalnya, dapat membuka lapangan kerja baru dan mendukung berkembangnya industri lokal," tuturnya.
Lebih lanjut, Erwin mengatakan keberadaan pabrik ini turut mendukung program pemerintah dalam peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan melalui Peraturan Kementerian Perindustrian Nomor 34 Tahun 2024.
Dengan demikian keberadaan pabrik solar panel ini juga dapat mengurangi ketergantungan impor komponen dalam industri energi Tanah Air.
"Dengan TKDN yang tinggi, maka dapat meningkatkan kemandirian sektor industri, terutama di bidang energi terbarukan di Tanah Air," tegas Edwin.