Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penerapan ESG Jadi Pendorong Arus Dana Asing, BEI Gencarkan Ragam Inisiatif

BEI gencar menjalankan ragam inisiatif untuk mendorong keuangan berkelanjutan yang berprinsip ESG untuk menjaring investor asing.
BEI gencar menjalankan ragam inisiatif untuk mendorong keuangan berkelanjutan yang berprinsip ESG untuk menjaring investor asing. /JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
BEI gencar menjalankan ragam inisiatif untuk mendorong keuangan berkelanjutan yang berprinsip ESG untuk menjaring investor asing. /JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menilai penerapan aspek environmental, social, and governance (ESG) oleh perusahaan akan menjadi daya tarik investasi. Di pasar modal, BEI sendiri tengah gencar menjalankan ragam inisiatif untuk mendorong keuangan berkelanjutan yang berprinsip ESG.

Ia menjelaskan bahwa keuangan berkelanjutan melampaui keuangan tradisional dengan berfokus tidak hanya pada keuntungan finansial, tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan jangka panjang.

"Paradigma ini sangat penting untuk mengatasi tantangan global, seperti perubahan iklim, penipisan sumber daya alam, dan kesenjangan sosial," ujarnya dalam acara The 10th IFA International Conference pada Rabu (9/10/2024) di BEI.

Sementara, pasar negara berkembang sebagai garda terdepan pertumbuhan ekonomi global, yang mewakili sebagian besar sumber daya alam serta potensi pembangunan populasi dunia, memiliki posisi yang unik untuk memperoleh manfaat dari keuangan berkelanjutan.

"Arus masuk modal ke wilayah-wilayah ini dapat didorong melalui inovasi, infrastruktur, pembangunan, dan pertumbuhan inklusif jika selaras dengan prinsip-prinsip berkelanjutan," tutur Iman.

Sementara, integrasi keuangan berkelanjutan tengah membentuk kembali pasar-pasar modal negara berkembang dalam beberapa cara yang mendalam.

Menurutnya, investasi di keuangan berkelanjutan dapat meningkatkan manajemen risiko. Dengan menggabungkan faktor-faktor ESG, investor dapat dinilai dan mengelola risiko yang mengarah ke pasar keuangan yang lebih stabil dan tangguh. "Hal ini khususnya penting di pasar negara berkembang di mana volatilitas dan ketidakpastian sering kali lebih tinggi," tuturnya.

Kemudian, penerapan keuangan berkelanjutan atau ESG oleh perusahaan di pasar modal dinilai mampu menarik investasi asing. Investasi yang sesuai dengan ESG dianggap kurang berisiko dan lebih selaras dengan tren keberlanjutan global, menarik modal dari investor yang sadar lingkungan dan sosial.

Penerapan prinsip kuangan berkelanjutan atau ESG juga mendorong investasi dalam infrastruktur penting, seperti energi terbarukan. Investasi ini tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendorong keberlanjutan lingkungan dan inklusi sosial.

Untuk meraup manfaat-manfaat tersebut, Iman menjelaskan BEI gencar menjalankan berbagai inisiatif dan upaya utama untuk mempromosikan keuangan berkelanjutan.

BEI misalnya meluncurkan indeks ESG untuk memberikan tolok ukur bagi investasi berkelanjutan. Indeks diharapkan dapat mendorong emiten meningkatkan praktik ESG mereka.

Bursa juga berkolaborasi dengan lembaga independen terkemuka yang bergerak dalam bidang penelitian ESG dan tata kelola perusahaan, Sustainalytics untuk memberikan skor ESG emiten.

Kemudian, Bursa memberikan insentif bagi penerbitan obligasi hijau melalui diskon biaya pencatatan tahunan. Terdapat pula program IDX Net Zero Incubator yang bertujuan memberikan pengetahuan dan kemampuan teknis perusahaan dalam melakukan penghitungan emisi serta melaporkannya pada laporan keberlanjutan.

Tahun lalu, BEI pun meluncurkan Bursa Karbon Indonesia atau IDX Carbon. Selama setahun beroperasi, telah terdapat 81 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan volume perdagangan 613.000 ton co2 ekuivalen dan akumulasi nilai sebesar Rp37,06 miliar.

Secara rinci, 26,75% nilai transaksi ada di pasar reguler, 23,18% di pasar negosiasi, 49,87% di pasar lelang, dan 0,21% di marketplace. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper