Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina NRE Sepakati Komersialisasi Kredit Karbon dengan PTPN III

Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kontribusi terhadap upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Sei Mangkei PTPN III/ Istimewa
Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Sei Mangkei PTPN III/ Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA --  Pertamina NRE menjalin kemitraan strategis dengan PTPN III untuk komersialisasi kredit karbon. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kontribusi terhadap upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung keberlanjutan lingkungan. 

Penandatanganan kerja sama dilaksanakan oleh Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) Fadli Rahman dan Wakil Direktur Utama PTPN III, Denaldy Mulino Mauna.

Kerja sama ini berfokus pada komersialisasi kredit karbon dari Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Sei Mangkei. PLTBg merupakan salah satu pembangkit listrik dengan energi terbarukan yang dapat dihitung kredit karbonnya dari dua sisi, yaitu dari pembangkitan energi bersihnya serta dari tangkapan gas metana yang tak terlepas ke atmosfer.

Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) Fadli Rahman mengatakan bahwa perseroan dan PTPN III telah menjalin kerja sama strategis sejak 2019 dengan membangun PLTBg Sei Mangkei

"Kami melanjutkan kerja sama strategis ini ke tingkatan lebih tinggi melalui komersialisasi kredit karbon dari PLTBg Sei Mangkei. Ini merupakan bentuk konsistensi kedua pihak dalam menunjukkan komitmen transisi energi menuju net zero emission 2060,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip, Minggu (4/2/2023).  

PLTBg memanfaatkan limbah Palm Oil Mill Effluent (POME) dari pabrik kelapa sawit milik PTPN III yang diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Limbah POME tersebut ditampung di kolam penampung yang tertutup (covered lagoon) sehingga tidak menimbulkan emisi karena gas metana yang dihasilkan Limbah POME tidak terlepas ke atmosfer. 

Selanjutnya gas metana tersebut lalu diproses untuk menghasilkan energi listrik dengan kapasitas 2,4MW. Estimasi awal kredit karbon yang dapat dihasilkan dari proyek ini adalah 15 ribu sampai dengan 25 ribu ton CO2 per tahun.

Denaldy Mulino mengatakan sektor perkebunan yang berkelanjutan memainkan peran penting dalam pelestarian lingkungan. 

"Kolaborasi ini memberi kami peluang untuk mengoptimalkan manfaat lingkungan dari kegiatan kami, sekaligus membuka pintu bagi diversifikasi pendapatan melalui kredit karbon."

Kesepakatan ini juga mencakup kerja sama dalam kajian dan pengembangan inovasi dan teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam operasi keduanya, serta implementasi proyek dan potensi lain yang dapat menghasilkan kredit karbon juga menjadi bagian dari kesepakatan ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper